Skenario Liga Italia Dimulai Lagi: Main 2 Kali dalam Seminggu, Kelar 2 Agustus

By Beri Bagja - Kamis, 14 Mei 2020 | 08:30 WIB
Partai Juventus vs Inter Milan digelar tanpa penonton sebelum Liga Italia dihentikan akibat pandemi virus corona. (TWITTER.COM/MANSIONBET)

"Mengisolasi seluruh skuad jika ada satu orang yang positif sungguh konyol menurut pandangan saya," kata Kepala Medis Lazio, Ivo Pulcini, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

Ia mengkritik pemerintah tak mau mendengarkan saran dari ahli medis yang terjun di lapangan langsung.

"Jika ada satu orang yang positif, saya akan mengisolasinya sendiri dan melakukan tes kepada yang lainnya. Andai semuanya sehat dan dites negatif, kenapa saya harus memperlakukan seolah-olah mereka juga ikut sakit?" ujar Pulcini lagi.

Baca Juga: Detail Protokol Liga Korea Selatan di Masa Pagebluk Corona, Contoh buat Liga 1 dan Serie A?

Baca Juga: Bukan Bundesliga Jerman, Ini Kompetisi Pertama di Eropa yang Jalan Kembali di Tengah Pandemi

Idealnya menurut Pulcini, karantina dilakukan hanya untuk orang yang dites positif, bukan berimbas kepada isolasi semua anggota tim.

Kata Pulcini, hal itu diterapkan oleh Bundesliga Jerman, yang bersiap memulai kembali kompetisi akhir pekan ini.

TWITTER.COM/REUTERS
Skuad anggota Bundesliga 2, Dynamo Dresden, harus masuk karantina karena dua pemain mereka positif virus corona.

Padahal, faktanya, keputusan akhir mengenai protokol karantina ini dipegang otoritas lokal setempat di Jerman, bukan klub.

Baca Juga: Bundesliga Belum Mulai, Satu Tim Masuk Karantina Gegara 2 Pemain Positif Corona

Pada kasus dua pemain Dynamo Dresden yang positif Covid-19, seluruh anggota skuad mereka akhirnya harus menjalani karantina selama dua pekan.

"Kita tak boleh meremehkan masalah ini," kata Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, mengacu kepada kasus Dresden.

"Kami ingin memulai kembali liga dan menyelesaikannya, tetapi itu semua harus dijalankan dalam keselamatan yang mutlak," tuturnya.