Skenario Liga Italia Dimulai Lagi: Main 2 Kali dalam Seminggu, Kelar 2 Agustus

By Beri Bagja - Kamis, 14 Mei 2020 | 08:30 WIB
Partai Juventus vs Inter Milan digelar tanpa penonton sebelum Liga Italia dihentikan akibat pandemi virus corona. (TWITTER.COM/MANSIONBET)

BOLASPORT.COM - Serie A memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk menyelesaikan kompetisi Liga Italia 2019-2020 yang tertunda akibat krisis pandemi Covid-19.

Akhirnya, Serie A menetapkan tanggal untuk melanjutkan kembali kompetisi Liga Italia yang mangkrak sejak Maret lalu.

Tanggal 13 Juni dipilih sebagai waktu pertandingan pertama pascajeda dengan sesi latihan tim sudah bisa dimulai pada Senin (18/5/2020).

Meski masih menunggu persetujuan dari pemerintah, penentuan waktu kembalinya kompetisi mulai membuka kepastian buat nasib Liga Italia musim ini.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Liga Italia Dimulai Lagi pada 13 Juni

Baca Juga: Protokol Liga Italia Saat Pandemi Covid-19, Dilarang Prasmanan sampai Anjuran Main Pakai Masker

Baca Juga: Kamu Ketahuan, Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora Suka Liga Italia Dihentikan

Menurut Corriere dello Sport, dengan skenario tersebut, Serie A direncanakan bakal menggelar dua partai dalam seminggu.

Perinciannya adalah tim-tim bermain setiap 3-4 hari sekali hingga bisa menuntaskan kompetisi sesuai tenggat UEFA untuk merampungkan liga domestik pada 2 Agustus.

Di tengah-tengah jadwal padat itu akan ada agenda semifinal Coppa Italia yang tertunda serta final antara 1 dan 22 Juli.

Restart kompetisi Liga Italia akan dimulai dengan penuntasan 4 partai tunda pekan ke-25, kemudian dilanjutkan rangkaian laga pekan ke-27 secara reguler.

Jika skenario ini sesuai rencana, wakil-wakil Italia yang masih bertahan di kancah Eropa bisa meneruskan agenda mereka pada Agustus.

Juventus, Napoli, Atalanta, Inter Milan, dan AS Roma masih menaruh harapan melaju di Liga Champions dan Liga Europa musim ini.

Baca Juga: Dari Liga Italia sampai Liga Indonesia, Begini Nasib Kompetisi yang Tertunda di Masa Pagebluk

Baca Juga: Takkan Ada Messi atau Ronaldo, FIFA Batalkan Anugerah Pemain Terbaik Dunia 2020

Baca Juga: VIDEO - Gol Ke-250 Lionel Messi di Liga Spanyol, Sambil Guling-guling, Kiper Lawan Ngambek

Pemerintah Italia memberikan lampu hijau bagi Serie A untuk melanjutkan kompetisi jika semua agenda sesuai dengan protokol kesehatan yang disepakati.

Adapun protokol tersebut ada yang dimodifikasi, yakni soal keharusan tim mengarantina semua anggota skuad, termasuk pemain dan staf, selama 15 hari jika ada seorang dari mereka yang positif Covid-19 sesuai tes.

SPORTLIVE
Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora.

Poin tersebut mengundang kontroversi karena dinilai akan kembali mengulur waktu jalannya kompetisi.

"Mengisolasi seluruh skuad jika ada satu orang yang positif sungguh konyol menurut pandangan saya," kata Kepala Medis Lazio, Ivo Pulcini, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

Ia mengkritik pemerintah tak mau mendengarkan saran dari ahli medis yang terjun di lapangan langsung.

"Jika ada satu orang yang positif, saya akan mengisolasinya sendiri dan melakukan tes kepada yang lainnya. Andai semuanya sehat dan dites negatif, kenapa saya harus memperlakukan seolah-olah mereka juga ikut sakit?" ujar Pulcini lagi.

Baca Juga: Detail Protokol Liga Korea Selatan di Masa Pagebluk Corona, Contoh buat Liga 1 dan Serie A?

Baca Juga: Bukan Bundesliga Jerman, Ini Kompetisi Pertama di Eropa yang Jalan Kembali di Tengah Pandemi

Idealnya menurut Pulcini, karantina dilakukan hanya untuk orang yang dites positif, bukan berimbas kepada isolasi semua anggota tim.

Kata Pulcini, hal itu diterapkan oleh Bundesliga Jerman, yang bersiap memulai kembali kompetisi akhir pekan ini.

TWITTER.COM/REUTERS
Skuad anggota Bundesliga 2, Dynamo Dresden, harus masuk karantina karena dua pemain mereka positif virus corona.

Padahal, faktanya, keputusan akhir mengenai protokol karantina ini dipegang otoritas lokal setempat di Jerman, bukan klub.

Baca Juga: Bundesliga Belum Mulai, Satu Tim Masuk Karantina Gegara 2 Pemain Positif Corona

Pada kasus dua pemain Dynamo Dresden yang positif Covid-19, seluruh anggota skuad mereka akhirnya harus menjalani karantina selama dua pekan.

"Kita tak boleh meremehkan masalah ini," kata Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, mengacu kepada kasus Dresden.

"Kami ingin memulai kembali liga dan menyelesaikannya, tetapi itu semua harus dijalankan dalam keselamatan yang mutlak," tuturnya.