Ditanya Tentang Kelanjutan Kompetisi, Ini Jawaban Tak Terduga Klub-Klub Liga 1

By Wila Wildayanti - Senin, 18 Mei 2020 | 23:22 WIB
Ilustrasi berita Liga 1 2020. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB (Liga Indonesia Baru) selesai dilaksanakan, tetapi beberapa klub Liga 1 2020 menanggapi tidak tuntasnya agenda pertemuan itu.

RUPS Luar Biasa PT LIB yang berlangsung Senin (18/5/2020) dihadiri oleh 18 klub peserta Liga 1 2020 sebagai pemegang saham.

Dalam RUPS Luar Biasa ini, sebelumnya dari PT LIB telah mengirimkan undangan dan poin-poin apa saja yang akan dibahas, salah satunya terkait kelanjutan Liga 1 2020.

Ternyata dari poin yang telah dikirimkan ke klub tak semua dapat dibahas.

Sebelumya dalam agenda RUPS PT LIB ini, para peserta klub Liga 1 akan menginformasikan dan melaporkan semua kegiatan perseroan klub selama periode Februari-Mei 2020.

Baca Juga: Langgar Aturan Karantina Mandiri, Callum Hudson-Odoi Ditahan Polisi

Laporan yang disampaikan adalah soal keuangan perseroan periode Januari-Mei 2020 dan proyeksi bisnis pada tahun 2020.

Tak lupa mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 dan pembayaran subsidi klub pada tahun 2020.

RUPS ini juga membahas mengenai pengunduran diri komisaris dan hal-hal lain yang perlu dibicarakan.

Dari semua poin pembahasan tersebut, RUPS PT LIB menghasilkan keputusan besar dengan mundurnya Direktur Utama Cucu Somantri.

Tak hanya itu, tiga komisaris PT LIB juga mungundurkan diri, yaitu Sonhadji, Hasani Abdulgani, dan Hakim Putratama.

Perwakilan dari 18 klub yang turut hadir melaporkan keuangan masing-masing pada periode Januari-Mei 2020.

Seharusnya RUPS Luar Biasa ini juga membahas perencanaan keuangan hingga menyebabkan subsidi klub ke Liga 1 mandek serta rencana bisnis PT LIB ke depannya.

Akan tetapi, faktanya dua agenda penting itu tak dibahas.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan untuk semua peserta RUPS Luar Biasa, terutama klub-klub Liga 1.

Beberapa klub pun menyampaikan pendapatnya mengenai hasil dari RUPS Luar Biasa itu.

Arema FC yang diwakili oleh sang manajer, Ruddy Widodo, mengatakan bahwa untuk kelanjuatan Liga 1 masih sesuai dengan jadwal seperti dalam surat dari PSSI sebelumnya.

“Saya mewakili Direktur Utama Arema FC. Untuk kelanjutan kompetisi, surat dari PSSI tanggal 27 Maret 2020 masih berlaku sampai sekarang,” kata Ruddy Widodo kepada BolaSport.com.

Jika mengacu pada surat PSSI per tanggal 27 Maret 2020, berarti kepastian kelanjutan kompetisi akan menunggu keputusan pemerintah.

Baca Juga:

Surat keputusan yang diterbitkan PSSI pada 27 Maret lalu itu menetapkan dari Maret hingga Juni 2020 sebagai kondisi darurat atau force majeure.

Selain itu PSSI juga menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei 2020 mendatang dan harus menunggu apakah pemerintah menambah masa darurat COVID-19 atau tidak.

Sementara itu, salah satu Direktur Utama PT PBMB (Madura United), Zhia Ulhaq, mengingatkan substansi dari RUPS Luar Biasa ini.

“Subtansinya ini menanyakan kelanjutan kompetisi plus kontribusi subsidi yang mandek. Lucunya, agenda-agenda penting itu malah tidak dibahas. Hal itu sebetulnya mendesak diputuskan di RUPS Luar Biasa,” ujarnya, yang dihubungi Bolasport.com secara terpisah.

Tak hanya itu, Zhia Ulhaq pun mengungkapkan bahwa klub tidak bisa mengeluarkan pendapatnya karena rapat digelar secara virtual.

“Rapat bisa langsung diputuskan dengan sesuka hati. Setelah agenda keempat dibacakan, langsung diketok palu dan dimatikan. Saya juga bingung apa-apaan ini,” katanya.

Berbeda dari Borneo FC, yang mana klub berjulukan Pesut Etam itu menghadiri rapat dengan diwakili manajer klub.

CEO Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, mengatakan bahwa telah menerima laporan dari sang manajer.

“Saat RUPS PT LIB tadi bukan saya yang hadir, melainkan manajer umum Borneo FC sehingga saya hanya menerima laporan,” ucap Nabil.

“Tadi yang dibahas hanya soal pengunduran diri Direktur Utama PT LIB dan komisaris,” katanya.

Dari pihak PT LIB juga mengatakan bahwa nanti akan ada RUPS lanjutan setelah Lebaran yang akan membahas kelanjutan kompetisi.

“Menurut informasi dari PSSI tadi akan ada rapat lanjutan setelah Hari Raya Idul Fitri,” tutur Ruddy Widodo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Eks pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menyinggung tuntutan yang diberikan suporter Garuda saat diwawancarai oleh media Vietnam, Zing.vn. Simon McMenemy memang memiliki catatan kelam ketika memimpin timnas Indonesia. Eks pelatih Bhayangkara FC itu sempat menjadi juru taktik timnas Indonesia pada tahun 2019. Ia ditunjuk untuk menggantikan Luis Milla yang tak mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI. Kini Simon sudah tidak lagi menjadi pelatih setelah didepak PSSI pada akhir tahun lalu, meski begitu ia masih sering muncul di layar kaca sebagai komentator. Belum lama ini Simon menjadi komentator pada laga yang melibatkan klub Indonesia, PSM Makassar, di Piala AFC 2020. Posisi Simon McMenemy di timnas Indonesia saat ini diisi oleh juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. #pssi #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on