BOLASPORT.COM - Manajer dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, masih berada di Korea Selatan.
Shin Tae-yong bersama beberapa asisten pelatih timnas Indonesia lainnya sudah mendapatkan izin untuk kembali ke Korea Selatan dari PSSI pada 3 April 2020.
PSSI memberikan izin kepada Shin Tae-yong karena kondisi pandemi virus corona di Indonesia tengah waspada.
Sementara di Korea Selatan, pandemi virus corona mulai mereda.
Sebelum pulang ke Korea Selatan, Shin Tae-yong dan jajaran tim pelatih timnas Indonesia melakukan tes kesehatan.
Sesampainya di Negeri Gingseng, mereka juga melakukan tes Covid-19.
Lantas kapan Shin Tae-yong bisa kembali ke Indonesia.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, angkat bicara.
Baca Juga: Persipura Jayapura Ulang Tahun Ke-57, Ketua PSSI Sampaikan Harapannya
Saat dihubungi BolaSport.com, Yunus Nusi mengatakan PSSI masih terus berkomunikasi dengan Shin Tae-yong.
PSSI juga memberikan informasi terbaru bagaimana perkembangan virus corona di Indonesia.
"Kami masih bangun komunikasi dengan Shin Tae-yong melalui agennya," kata Yunus Nusi kepada BolaSport.com.
PSSI tidak bisa memaksakan Shin Tae-yong untuk secepatnya kembali ke Tanah Air.
Baca Juga: Ketimbang Jadi Ketum PSSI, Bepe Lebih Ingin Latih Timnas Indonesia
Apalagi pandemi virus corona semakin banyak yang terpapar positif di Indonesia.
Sampai Senin (25/5/2020), kasus corona di Indonesia menjadi 22.750 positif.
Sebanyak 5642 dinyatakan sembuh dan 1391 orang meninggal dunia.
Shin Tae-yong juga sudah ditunggu sederet tugas untuk mempersiapkan timnas U-19 Indonesia berlaga di Piala Asia U-19 2020.
Baca Juga: Tanggapi Kritik FIFPro dan APPI, PSSI Akan Lakukan Pertemuan Virtual
Setelah itu, pelatih berusia 50 tahun tersebut juga harus mempersiapkan timnas U-20 Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.
Meski begitu, Shin Tae-yong tidak kehilangan akal.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu memanggil 44 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan virtual timnas U-19 Indonesia sejak 14 Mei sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Kami masih melihat situasi dan perkembangan pandemi Covid-19," ucap Yunus Nusi.