Andai Memainkan 2 Pemain Ini, Liverpool Bisa Juara Liga Champions 2007

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Jumat, 29 Mei 2020 | 11:45 WIB
Ekspresi kekecewaan pemain Liverpool, Jamie Carragher, saat kalah melawan AC Milan pada final Liga Champions 2007. (TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)

BOLASPORT.COM - Liverpool gagal menjadi juara Liga Champions 2006-2007 karena tak menurunkan dua pemain penting di laga final melawan AC Milan.

Liverpool kembali bertemu dengan AC Milan pada laga final Liga Champions 2007 setelah bertemu pada 2005.

Pada 2005, The Reds berhasil mengalahkan I Rossoneri lewat adu penalti setelah drama 6 gol terjadi sampai babak perpanjangan waktu.

AC Milan pun membalaskan dendam mereka ketika laga final di Athena dua tahun berikutnya.

Paolo Maldini dkk berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1 berkat brace penyerang andalan mereka, Filippo Inzaghi.

Baca Juga: ON THIS DAY - 29 Mei 1985, Tragedi Heysel, Momen Terkelam Kompetisi Eropa

Sementara itu, satu-satunya gol The Reds dicetak oleh Dirk Kuyt.

Dilansir oleh BolaSport.com dari Daily Mirror, Jamie Carragher yang saat itu turut serta membawa Liverpool ke final mengaku masih kecewa dengan hasil tersebut.

"Saya tidak pernah menonton pertandingan itu lagi. Sangat menyakitkan kehilangan pertandingan sebesar itu, betapa dekatnya kami saat itu (dengan gelar juara)," ucap Carragher.

"Kami tidak dapat protes. Kami sangat beruntung pada 2005 dan mungkin Milan juga beruntung saat itu karena kami lebih baik," ujar Carragher menambahkan.

Carragher menyebut bahwa kesalahan Rafael Benitez, pelatih Liverpool saat itu, adalah tidak menurunkan dua pemain saat laga final tersebut.

Baca Juga: Liga Inggris Dimulai Lagi 17 Juni, Liverpool Bisa Juara 19-21 Juni

Dua pemain yang dimaksud oleh mantan bek Liverpool itu adalah Peter Crouch dan Craig Bellamy.

Benitez lebih memilih memasang Kuyt sebagai penyerang tunggal dalam laga itu.

Pelatih asal Spanyol itu baru memasukkan Crouch pada menit ke-78 dan tak memainkan Bellamy sama sekali.

"Saya rasa lebih mudah untuk melihat belakang, tapi saya hanya melihat Craig Bellamy di bangku cadagan malam itu dan tak bermain," kata Carragher.

"Saya berpikir mereka punya Paolo Maldini yang berusia 39, 40 saat itu, dan Anda berpikir, 'oh jika saya punya Bellamy hanya untuk 20 menit berlari melewatinya'."

Baca Juga: Nasib Malang Liverpool, Tak Jadi Musim Terbaiknya karena Virus Corona

"Jadi, selalu ada sedikit kekecewaan, tapi Anda juga beruntung bisa mencapai sebuah laga final yang besar itu," tutur Carragher melanjutkan.

Menurut mantan bek timnas Inggris itu, menjadikan Kuyt sebagai penyerang bukan hal yang tepat.

Pemain asal Belanda itu bukan pemain yang berposisi murni sebagai seorang penyerang tunggal.

Carragher menganggap bahwa kemampuan duel udara Crouch dan kecepatan Bellamy bisa memberikan hasil berbeda di final tersebut.

"Ya, Anda punya Crouch dan Bellamy di bangku cadangan," kata Carragher.

Baca Juga: Butuh Pelapis Sadio Mane, Juergen Klopp Ajak Jebolan La Masia Gabung Liverpool

"Dia (Benitez) memainkan Dirk Kuyt di depan sendirian dan saya berpikir kami tahu bahwa Dirk bukan penyerang yang bermain sendirian di depan, itu bukan perannya."

"Meskipun Dirk mencetak gol dalam pertandingan, dengan kemampuan duel udara Crouch, juga kecepatan Bellamy, Anda pasti menginginkan kedua pemain itu di lapangan."

"Saya tahu Crouch bermain, tapi selalu ada sedikit kekecawaan Bellamy tak bermain," ujar Carragher menambahkan.