Arema FC Tetap Ingin Ada Penonton, Meski Hanya 50 Persen Kapasitas Stadion

By Wila Wildayanti - Minggu, 31 Mei 2020 | 16:30 WIB
Logo Arema FC. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, tetap ingin ada penonton meski nantinya penonton harus dibatasi sebanyak 50 persen kapasitas stadion.

Dari enam klub yang setuju Liga 1 2020 dilanjutkan, Arema FC memang memiliki beberapa syarat.

Dalam rapat bersama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Arema FC menginginkan dua syarat yakni subsidi naik dan ada nego kontrak gaji pemain.

Namun, hingga saat ini kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 masih abu-abu, terkait dengan adanya pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Jika Liga 1 Dilanjutkan, Arema FC Usulkan Ini untuk Klub dan PSSI

Apalagi di Indonesia juga virus corona tidak memperlihatkan angka penurunan korban.

Itulah sebabnya sebagian besar klub menginginkan kompetisi dihentikan dan yang lainnya ingin berlanjut dengan menggunakan protokol kesehatan.

Tapi belum lama ini, pemerintah ingin menerapkan aturan kehidupan baru atau New Normal, dan itu membawa angin segar bagi kelangsungan kompetisi.

Meski hingga saat ini PSSI belum juga mengambil keputusan pasti, sebab masih menunggu arahan dari pemerintah.

Namun, tim berjulukan Singo Edan itu berharap kompetisi Liga 1 2020 bisa dilanjutkan.

Bahkan Ruddy Widodo pun mengatakan jika liga kembali dilanjutkan, Arema FC sudah siap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ruddy juga berharap agar nantinya stadion tetap dipenuhin penonton secara langsung meski harus dibatasi.

“Maunya kami tetep ada penonton walaupun itu mungkin dibatasi,” kata Ruddy Widodo kepada BolaSport.com, Minggu (31/5/2020).

Untuk membatasi penonton tim kebanggaan warga Malang itu mengungkapkan akan adanya sistem baru untuk mengontrol agar penonton tak membludak.

Baca Juga:

“Untuk itu yang paling gampang controlnya kan cetak tiket. Lha untuk itu kami batasi hingga 75 persen atau 50 persen dari kapasitas stadion,” ucapnya.

Ruddy menilai pertandingan tanpa penonton itu akan menghilangkan atmosfer yang dapat memberikan pengaruh terhadap performa pemain.

Menurutnya, kalau kompetisi digelar tanpa penonton itu sama dengan suatu komedi tetapi tanpa adanya sebuah tawa, tentu saja itu akan berlangsung garing.

“Kalau tanpa penonton, ibaratnya ‘melawak tidak ada yang ketawa’ jadi lama-lama malu sendiri kan. Bagai sayur tanpa garam atau bagai malam tak berbintang, rasanya hambar semua,” ujar Ruddy.

Sementara itu, jika kompetisi dilanjutkan dengan tidak adanya penonton, Arema FC belum memiliki solusi ataupun inisiatif lainnya.

Mungkin Arema FC bisa menerapkan seperti di Denmark, yang mana klub menggunakan Zoom untuk suporter yang ingin saksikan secara langsung. Di CeKo, ada Drive in cinema kepada suporter.

Namun, Arema FC mengaku belum memikirkan hal itu, sebab yang terpenting saat ini kelanjutan kompetisi jelas terlebih dahulu.

“Kami belum berpikir ke arah itu (seperti Denmark atau Ceko), kami masih ingin ada penonton walaupun mungkin dibatasi,” tutur Ruddy Widodo.