Pernah Kena Rasisme, Lewis Hamilton Kritik Formula 1 yang Diam soal Kematian George Floyd

By Delia Mustikasari - Senin, 1 Juni 2020 | 12:55 WIB
Ekspresi pembalap tim Mercedes, LEwis Hamilton, usai memastikan diri merengkuh gelar juara dunai F1 2019 di Circuit of the Americas, Austin, Minggu (3/11/2019) (TWITTER.COM/F1)

Hamilton berharap kerusuhan yang meletus di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat segera berakhir.

"Saya tidak membela mereka yang melakukan aksi penjarahan dan pembakaran gedung-gedung di sana. Saya berharap mereka bisa melakukan protes secara damai," tutur Hamilton.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Balapan MotoGP Virtual 2020 hingga Seri Kelima

"Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin-pemimpin kita bergerak melakukan perubahan," tegas pemilik enam gelar juara dunia F1 tersebut.

Terkait ucapan Hamilton, beberapa pebalap F1 seperti Lando Norris dan Nicholas Luthi telah menunjukkan solidaritas untuk George Floyd melalui akun media sosial mereka. 

Luthi yang musim ini membela tim Williams melalui akun Twitter pribadinya menulis, "Ini harus dihentikan. #JusticeForGeorgeFloyd."

George Floyd adalah pria berkulit hitam yang meninggal setelah lehernya ditindih lutut polisi, ketika ia tiarap,diborgol, dan tidak membawa senjata saat sedang diamankan.

Lelaki setinggi 2 meter itu ditangkap dengan tuduhan memakai uang palsu untuk bertransaksi di toko kelontong pada 25 Mei untuk membeli rokok.

Setelah lehernya ditindih lutut polisi Derek Chauvin dan kejadiannya direkam di video, Floyd pergi untuk selamanya.

Insiden pembunuhan ini lalu memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dengan mengangkat isu rasialisme.

Baca Juga: Sukses di UFC dan Pernah Coba Tinju, Conor McGregor Ditantang Coba WWE