Toni Kroos Curhat Soal Gay, Masa Pensiun, dan Beda Budaya Spanyol dengan Jerman

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Sabtu, 6 Juni 2020 | 09:15 WIB
Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, merayakan gol yang dicetak ke gawang Valencia dalam laga semifinal Piala Super Spanyol di Stadion King Abdullah Sports City, Rabu (8/1/2020). (TWITTER.COM/REALMADRIDEN)

"Lalu, saya berusia 33 tahun dan memiliki semua pilihan, tetap di sini, lakukan sesuatu yang berbeda atau akhiri karier Anda," tutur Kroos.

"Harapan saya adalah untuk mengakhiri karier saya di Real Madrid. Saya bukan tipe pemain yang cocok di sana (MLS)," kata Kroos melanjutkan.

TWITTER.COM/MADRIDISTASDC
Aksi gelandang tengah Real Madrid, Toni Kroos, dalam pertandingan Paris Saint-Germain kontra Real Madrid pada laga Grup A Liga Champions, Rabu (18/9/2019).

Tak berhenti di situ, Kroos juga menyebut bahwa budaya di Spanyol dan Jerman sangat jauh berbeda.

Jam karet di Spanyol telah menjadi budaya yang tidak bisa dilepaskan.

Baca Juga: Alasan Toni Kroos Tolak Kebijakan Potong Gaji Pemain Akibat COVID-19

"Orang Spanyol sedikit lebih santai dan saya pikir saya juga menjadi orang yang lebih santai," ucap Kroos.

"Datang terlambat 10 menit adalah ketepatan waktu yang biasa di sini."

"Ketika saya muncul tiga menit sebelum pertemuan tim, saya biasanya yang pertama, jika saya melakukannya di Jerman saya akan menjadi salah satu yang terakhir," ujar Kroos menambahkan.