Perjalanan Mike Tyson Jadi Mualaf, dari Hidup Glamor hingga Bangkrut

By Delia Mustikasari - Selasa, 16 Juni 2020 | 10:10 WIB
Mike Tyson menangis ketika mengaku rindu dengan masa kejayaannya di dunia tinju. (YOUTUBE.COM/HOTBOXIN' WITH MIKE TYSON)

Tyson memutuskan masuk Islam setahun setelah belajar dari ustadz Muhammad Shadiq yang merupakan ulama dari Nation of Islam (organisasi Muslim kulit hitam di Amerika Serikat/AS) pada 1993 di dalam penjara.

Tyson mengucapkan kalimat syahadat di penjara pada 1994. Di penjara, Tyson selalu meminta para sipir untuk memanggil dengan Malik Abdul Aziz yang merupakan nama Muslimnya.

Tyson mengaku mendapat ketenangan diri setelah mempelajari Islam dan sering membaca Al-Quran. Teman yang rajin mengunjunginya saat di penjara adalah Edi Gargory.

Edi adalah petinju era 1980-an. Setelah masuk Islam, namanya diganti menjadi Edi Mustafa Muhammad.

Baca Juga: Termasuk Mike Tyson, Ini Petinju Muslim yang Raih Gelar Juara Dunia

Menurut Edi Mustafa Muhammad, Malik Abdul Aziz menjadi sosok yang tenang, sabar, dan lebih rendah hati. Ketika akan keluar meninggalkan penjara, yang dilakukan Tyson sujud syukur dan melakukan sholat.

"Islam telah memberi tujuan dan jalan hidup kepada Tyson. Saya bertemu dengannya setiap Sabtu pagi untuk melaksanakan sholat berjamaah. Dari sanalah masing-masing dari kami pergi menuju tujuannya," kata Edi.

"Saya mengunjungi dia bukan untuk mencari pekerjaan, tetapi saya membesuk dia sebagai saudara," ujar Edi.

Setelah keluar dari penjara Indiana, hal pertama yang dilakukan Tyson setelah memeluk agama Islam ialah menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekah.

"Saya masih suka menangis ketika mengingat saya bisa mendatangi Tanah Suci. Yang paling berkesan bagi saya, saat menjalani sholat Raudhah di samping makam Nabi Muhammad SAW," tutur Tyson.