Dirtek PSSI Restui Timnas U-19 Indonesia Pakai Pemain Naturalisasi untuk Piala Dunia U-20 2021

By Bagas Reza Murti - Sabtu, 20 Juni 2020 | 14:14 WIB
Logo yang digunakan PSSI dalam bidding Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia (DOK.PSSI)

BOLASPORT.COM - Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri merestui penambahan pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.

Pemain naturalisasi saat ini telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari timnas Indonesia.

Dalam 10 tahun terakhir, timnas senior Indonesia selalu mengandalkan pemain naturalisasi.

Beberapa yang cukup dikenal antara lain Cristian Gonzales, Ilija Spasojevic, Beto Goncalves hingga Victor Igbonefo.

Kini menghadapi Piala Dunia U-20 2021 yang dilaksanakan di negara sendiri, Indonesia sepertinya masih akan mengandalkan pemain naturalisasi.

Baca Juga: PSSI Buka Peluang Tunjuk Indra Sjafri dan Fakhri Husaini untuk Gantikan Shin Tae-yong

Hal ini diungkapkan oleh direktur teknik PSSI, Indra Sjafri dalam wawancara di channel Youtube Hanif dan Rendy Show.

Mantan pelatih timnas U-19 Indonesia itu tak masalah bila PSSI menambah pemain naturalisasi ke skuat timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2021.

"Selama ini saya sebenarnya orang yang anti naturalisasi. Tapi dalam konteks Piala Dunia, ini beda. Ini yang bersaing bukan Asia Tenggara," ujarnya.

"Oleh sebab itu jangan hanya ingin menunjukkan ini lho hasil pembinaan sepak bola Indonesia lolos ke Piala Dunia, walaupun tuan rumah," tambahnya.

Indra menilai bahwa kehadiran pemain naturalisasi bisa menambah kekuatan timnas U-19 Indonesia yang nantinya disiapkan mengikuti ajang Piala Dunia U-20 2021.

"Nggak akan mampu, bukan merendahkan arti pemain. Oleh sebab itu makanya kita menginginkan secepatnya timnas U-19 itu dibentuk kerangka timnya yang nanti kita evaluasi di Uzbekistan," tutur Indra Sjafri.

Timnas U-19 Indonesia memang dijadwalkan akan mengikuti Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan Oktober mendatang.

Baca Juga: Cerita Nova Arianto yang Awali Karier dari Penyerang hingga Jadi Pemain Bertahan Andalan

GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM
Pelatih Indra Sjafri dan staffnya bersiap di pinggir lapangan jelang laga Grup B SEA Games 2019 kontra Brunei pada Selasa (3/12/2019).

Setelah mengikuti Piala Asia, maka skuat timnas U-19 Indonesia perlu dievaluasi. Kemudian, baru dipertimbangkan apakah akan memasukkan pemain naturalisasi atau tidak.

"Bagaimana sih yang betul-betul nanti bisa kita tambah pemain yang berkualitas yang masih muda. Mungkin untuk saat ini kita relakan ada pemain naturalisasi," ujarnya.

"Tapi dengan syarat setelah kita bentuk kerangka tim dan itu memang diukur oleh tim pelatih, kita butuh tambahan amunisi, itu perlu dipikirkan."

"Kalau dia umur 19 atau 20 dinaturalisasi, masih okelah. Tapi kalau sudah 35, buat apa?," tambahnya.

Baru-baru ini semakin banyak pemain keturunan yang menyatakan minat membela timnas Indonesia untuk ajang Piala Dunia U-20 2021.

Salah satu kiper muda Belanda berusia 18 tahun, Dayen Gentenaar pernah membocorkan bahwa PSSI memang sedang memburu pemain keturunan untuk ajang Piala Dunia U-20 2021.

"(Saya) belum dapat undangan (seleksi timnas) tapi aku dengar kalau mereka mencari pemain-pemain untuk Piala Dunia U-20, tapi aku dengar itu dari mulut ke mulut," ujar Dayen.

Baca Juga: Piala Asia U-19 2020 - Segrup dengan Tim Kuat, Timnas U-19 Malaysia Ingin Tampil di Indonesia

WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, memberikan keterangan kepada wartawan ketika meninjau Stadion Pakansari, Bogor.

Selain Dayen, sejauh ini BolaSport.com mencatat ada sejumlah pemain muda keturunan Indonesia asal Belanda yang bersedia membela timnas Indonesia.

Mereka antara lain Mees Hilgers (FC Twente), Jayden Houtriet (Vitesse Arnhem), Luca Everink (FC Twente) dan Joseph Simatupang (Blackburn Rovers).

Sebelumnya, ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan juga menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap meneruskan program nautralisasi untuk kepentigan timnas Indonesia.

bahwa pihaknya akan tetap meneruskan program naturalisasi untuk kepentigan timnas Indonesia.

“Dalam rapat terbatas (Ratas) bersama Pak Presiden Jokowi (Joko Widodo), beliau mengatakan kenapa tidak melakukan naturalisasi pemain?” kata Mochamad Iriawan dilansir Bolasport.com dari YouTube LPEM FEB Universitas Indonesia.

“Lalu saya bilang, saya tidak alergi. Tetapi kalau naturalisasi datangnya dari umur 37, kemudian dari sana dia hanya bermain di Liga 3 dan Liga 4, untuk apa."

“Tetapi kalau mungkin nanti naturalisasi, siapa tahu ada yang umur 19 tahun."

"Kalau memang dia pemain yang bagus, kemudian mudah prosesnya, meringankan beban PSSI, itu akan kami pertimbangkan,” tambahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, terancam dipecat PSSI apabila tidak segera datang ke Indonesia. Shin Tae-yong yang saat ini tengah berada di Korea Selatan diharapkan segera datang ke Indonesia pada pekan depan. Sebelumnya Shin Tae-yong berbicara ke media Korea Selatan bahwa ia ingin menggelar pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia di Negeri Gingseng tersebut. Alasan utamanya karena kasus Covid-19 di Indonesia belum juga melandai, bahkan setiap harinya terus bertambah hingga mencapai 1000 orang positif. Selain itu, Shin Tae-yong juga ingin menggelar pertandingan uji coba melawan tim-tim berkualitas di Korea Selatan. Jika pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia digelar di Jakarta, maka anak-anak asuhnya kesulitan mendapatkan lawan setimpal. Keinginan tersebut sebagai persiapan Shin Tae-yong untuk membawa timnas U-19 Indonesia tampil perkasa di Piala Asia U-19 2020 pada 14-31 Oktober di Uzbekistan. Meski begitu, keinginan Shin Tae-yong tidak dikabulkan PSSI. #pssi #shintaeyong #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork #videogridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on