Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, enggan dibandingkan dengan pelatih-pelatih legendaris klub meski berhasil membawa The Reds mengakhiri puasa gelar 30 tahun.
Juergen Klopp berhasil membawa Liverpool menjuarai Liga Inggris 2019-2020 setelah Manchester City gagal menaklukkan Chelsea pada Jumat (26/6/2020) dini hari WIB.
Perjalanan panjang Liverpool untuk meraih gelar Liga Inggris ke-19 mereka akhirnya berakhir melalui tangan dingin Klopp.
Kesuksesan pelatih asal Jerman itu membuat eks bintang Liverpool seperti Steven Gerrard membandingkannya dengan pelatih legendaris klub.
Baca Juga: Seperti Sudah Ditakdirkan, Juergen Klopp Sukses dengan Liverpool usai Tolak Man United
Klopp dibandingkan dengan Bill Shankly, Bob Paisley, dan Kenny Dalglish.
Namun, Klopp sendiri tampaknya enggan dibandingkan dengan nama-nama besar tersebut.
"Saya pelatih tim ini dan kami memenangi liga, tetapi Anda tidak harus membandingkan saya dengan orang-orang ikonik ini," kata Klopp, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Dari sudut pandang saya, tidak ada perbandingan yang mungkin. Saya sudah di sini selama empat setengah tahun. Saya mencoba melakukan pekerjaan saya," tutur Klopp lagi.
Pelatih berusia 53 tahun ini juga mengatakan bahwa baik Bill Shankly, Bob Paisley, maupun Kenny Dalglish merupakan pelatih yang luar biasa.
Baca Juga: Siap Dikritik, Juergen Klopp Beberkan Alasan Izinkan Pemainnya Rayakan Gelar Juara Liga Inggris
Dia pun tak berniat untuk menyaingi apa yang telah dilakukan para pendahulunya.
"Mereka benar-benar sosok ikonik. Apa yang dilakukan Bill dan Bob luar biasa, mereka mengangkat dan membangun kota ini saat masa-masa sulit, ketika orang-orang tidak punya apa-apa," ucap Klopp, dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Kenny adalah pemain dan pelatih, itu sulit dipercaya. Saya tak berpikir ada cerita yang bisa dibandingkan dengan itu, sungguh luar biasa."
Baca Juga: Tak Hanya Juergen Klopp, Ada 3 Nama yang Berjasa Buat Liverpool Perkasa
"Kami menggunakan sejarah dengan cara yang benar, tidak untuk membandingkannya, karena kami bahagia dengan itu, lalu kami membangunnya. Sejak saat itu, kami dapat melakukan apa yang kami lakukan sekarang," tutur eks pelatih Borussia Dortmund ini mengakhiri.