Carolina Marin, Covid-19, dan Medali Olimpiade untuk Tenaga Medis Spanyol

By Delia Mustikasari - Kamis, 9 Juli 2020 | 16:50 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, berpose seusai melakoni konferensi pers laga semifinal Indonesia Masters 2020. (DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/BOLASPORT.COM)

Saat wabah virus corona meledak di Spanyol, Marin tengah bertanding pada All England Open 2020, Maret.

Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Belum Terbendung, Anthony Pijak Semifinal

Ayahnya dirawat di rumah sakit menjelang All England setelah mengalami kecelakaan.

"Itu jelas memengaruhi saya tetapi ketika saya berada di lapangan. Saya hanya berpikir memberikan yang terbaik terlepas dari situasi tersebut," ucap Marin.

"Saya tahu ayah saya ada di tangan yang baik dan ada orang-orang di sekitarnya, dan saya senang mengatakan bahwa dia mulai pulih sekarang."

Setelah terhenti pada semifinal All England, perempuan 26 tahun tersebut segera kembali ke Spanyol dan mengalami karantina wilayah di kota asalnya, Huelva.

"Situasinya sangat suram saat Covid-19 dengan begitu banyak orang meninggal. Kehidupan terhenti di seluruh dunia. Ini adalah masa-masa yang tidak pasti dan tragedi yang belum pernah dilihat atau dialami oleh siapa pun."

Kini, Marin kembali menetapkan impian kembali meraih medali Olimpiade.

"Olimpiade adalah mimpi saya, pelatih, dan seluruh tim saya telah bekerja keras selama empat tahun untuk mendapatkan emas di Rio. Sekarang tujuan saya ditetapkan lagi."

Baca Juga: Pensiunnya Lin Dan Disebut Jadi Akhir Era Atlet Superstar China