Ibarat Main dengan Stik Rusak, Tidak Ada yang Berjalan Benar di Barcelona

By Dwi Widijatmiko - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 05:15 WIB
Bek kanan Bayern Muenchen, Joshua Kimmich, merayakan gol yang dicetak ke gawang Barcelona dalam laga perempat final Liga Champions di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Jumat (14/8/2020). (TWITTER.COM/CHAMPIONSLEAGUE)

Upaya tekel-tekel Barcelona ngawur dengan hanya membuat 6 tekel sukses dari 24 percobaan.

Di sisi Bayern Muenchen, mereka sukses 50% dalam tekel (11 dari 22).

Sebanyak 13 kali aliran bola Barcelona dicegat lawan sementara Bayern Muenchen cuma 9.

Baca Juga: Tamatnya Era Ronaldo-Messi, Semifinal Liga Champions Pertama Tanpa Mereka sejak 2004-2005

Pemain Barcelona 18 kali melihat lawan bisa mendribel bola melewati mereka, salah satunya ketika Alphonse Davies mempermalukan Nelson Semedo untuk membuat assist bagi gol Joshua Kimmich.

Barcelona juga kalah dalam memenangi duel perebutan bola di udara, 10 berbanding 13.

Satu-satunya kemenangan statistik Barcelona adalah penguasaan bola.

Mereka unggul tipis 51% berbanding 49% milik Bayern Muenchen.

Akan tetapi, seperti sudah terjadi berkali-kali sebelumnya selama dilatih Quique Setien, penguasaan bola yang tinggi tidak selalu berbuah kemenangan.

Dengan stik rusak ala Setien, Barcelona pun mengalami salah satu kekalahan paling memalukan sepanjang sejarah mereka.

Kekalahan memalukan dari Bayern Muenchen menggenapi musim horor Barcelona, yang sebelumnya juga gagal di Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Jelas ada yang salah dengan kinerja Setien di Barcelona dan seharusnya kekalahan dari Bayern Muenchen menempatkan sang pelatih di ujung tanduk pemecatan.