Maverick Vinales Mengaku Salah tapi Menolak Dianggap Punya Niat Jahat

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 29 Agustus 2020 | 10:15 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, memacu motornya pada sesi latihan bebas MotoGP Styria di Red Bull Ring, Austria, 21 Agustus 2020. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mengaku bersalah soal insiden pada balapan MotoGP Styria.

Penonton disuguhkan persaingan seru ketika tiga pembalap berebut posisi terdepan pada balapan MotoGP Styria di Red Bull Ring, Austria, Minggu (23/8/2020).

Drama tikungan terakhir khas Red Bull Ring pun muncul ketika Jack Miller (Pramac Racing) dan Pol Espargaro (Red Bull KTM) berusaha saling mendahului sebelum melebar.

Ditambah kemenangan tak terduga Miguel Oliveira dan KTM Tech3 MotoGP Styria sukses menghadirkan balapan yang meninggalkan banyak cerita.

Baca Juga: Laris Manis, 46 Motor Replika Resmi Petronas Yamaha SRT Habis Terjual Dalam 1,5 Jam

Namun begitu, beberapa pembalap mengharapkan akhir yang berbeda dari balapan MotoGP Styria.

Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda) misalnya. Mir dan Nakagami berpeluang untuk menorehkan prestasi pribadi pada MotoGP Styria.

Mir memiliki kans untuk mencetak kemenangan perdana sementara Nakagami hampir dekat dengan raihan podium pertama sepanjang kariernya di MotoGP.

Akan tetapi, mereka gagal karena insiden yang terjadi pada pertengahan balapan, tepatnya ketika Maverick Vinales mengalami crash hingga balapan dihentikan.

Baca Juga: Belum Puas dengan Motor RC213V, Cal Crutchlow Harapkan Bantuan Honda

Maverick Vinales mengalami rem blong saat mendekati Tikungan 1. Sadar bahwa motornya hilang kendali, Vinales melompat di kecepatan 230 km/jam.

Insiden tersebut membuat motor Vinales ringsek. Benturan itu juga membuat pagar udara atau air fence rusak sehingga balapan terpaksa dihentikan sementara.

Vinales mendapat kritik karena tetap membalap meski sudah merasakan masalah dengan rem sejak lap-lap awal. Keputusannya itu dianggap membahayakan.

Vinales sendiri mengakui kesalahannya.

Baca Juga: Bawa Sial, Jack Miller Ogah Deklarasi Jadi Calon Juara MotoGP 2020

"Itu semua salah saya. Saya tidak mau mundur, saya terus membalap hingga remnya tidak berfungsi," katanya kepada Onda Cero, dikutip BolaSport.com dari GPOne.

"Saya seharusnya berhenti lebih awal. Saat itu saya ingin meraih poin untuk memperkecil ketertinggalan poin di papan klasemen."

Meski begitu, Vinales menolak dianggap tidak mempedulikan keselamatan pembalap lainnya.

Pembalap berjuluk Top Gun itu mengatakan bahwa dirinya selalu membiarkan pembalap lain untuk menyusulnya setiap kali merasakan kendala dengan rem.

"Ketika saya menyadari ada masalah dengan rem, saya mengangkat tangan saya untuk membiarkan pembalap lain menyalip saya," tutur Maverick Vinales.

"Saya tidak akan pernah menyebabkan orang lain berada dalam bahaya," ucapnya menegaskan.

Baca Juga: Marc Marquez Jagokan 2 Pembalap Ini untuk Jadi Juara Dunia MotoGP