Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Berlatih hingga Pingsan Justru Paling Benar Menurut Shin Tae-yong

By Bagas Reza Murti - Kamis, 10 September 2020 | 11:00 WIB
Shin Tae-yong bersama penerjemahnya, Jeje yang memberikan instruksi kepada pemain timnas U-19 Indonesia pasca-laga kontra Bulgaria, Sabtu (5/9/2020). (YOUTUBE.COM/PSSITV)

Shin Tae-yong ingin memaksimalkan fisik setiap pemainnya, maka seharusnya para pemain mengeluarkan tenaga tanpa berpikir bakal menjalani 90 menit.

"Seharusnya mereka kehabisan nafas saat bermain. Walaupun 10 menit, atau babak pertama saja mereka bermain, seharusnya mereka maksimalkan nafas mereka."

"Tetapi yang terjadi pemain mengatur nafas mereka sendiri untuk bisa bermain selama 90 menit."

"Jadi seharusnya pemain bisa bekerjasama dan memaksimalkan dirinya. Dan mengerti sampai menit ke berapa mereka bisa bermain."

"Baru setelah itu kita bisa atur tempo permainan kita. Dan pelatih bisa membuat taktik yang lebih baik berdasarkan kemampuan pemain."

Baca Juga: Reuni Lionel Messi dan Luis Suarez: Masih Ada Senyum di Barcelona

INSTAGRAM/@PSSI
Bek sayap timnas U-19 Indonesia, Bagas Kaffa, berhasil bikin gol yang buat kiper timnas U-19 Kroasia kaku

"Jadi pesan saya kemarin adalah jangan pernah mengatur nafas sendiri untuk dapat bermain 90 menit," tambahnya.

Pada laga kedua, timnas U-19 Indonesia juga harus kalah dengan skor 1-7 dari Kroasia.

Pasca dua laga tersebut, skuat Shin Tae-yong menjalani latihan pemulihan.

"Hari ini kami hanya satu kali latihan saja dengan menu recovery, terutama untuk pemain yang kemarin tampil melawan Kroasia," tutur Shin Tae-yong dilansir Bolasport.com dari laman resmi PSSI pada Rabu (9/9/2020).

"Untuk pemain yang tidak tampil atau menit bermainnya tidak lama kami memberikan materi latihan seperti biasa," tambahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020. Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun. Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Saat belia cita-citanya adalah menjadi guru seperti ayahnya. Ia sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta. Minatnya menulis tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah. Sugeng tindak, Bapak. #rip #jakoboetama #kompasgramedia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on