Ini Catatan Penting untuk PSSI dan Perbasi Guna Kembali Jalankan Kompetisi

By Rinaldy Azka Abdillah - Kamis, 17 September 2020 | 19:15 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan), dengan Ketua BNPB, Doni Monardo (kiri). (pssi.org)

"Pada tanggal 19 Juni 2020, Menkes sudah mengeluarkan keputusan pada surat bernomor HK.01.07-MENKES-382-2020 tentang protokol kesehatan masyarakat di tempat umum," ujar Doni Monardo.

"Protokol dijadikan acuan untuk mencegah klaster baru selama beraktifitas di fasilitas umum termasuk kegiatan olahraga. Sesuai keputusan menkes 382 tersebut untuk event olahraga diharuskan melakukan koordinasi dengan satgas COVID-19 dan dengan dinkes daerah serta lembaga atau dinas di tingkat provinsi maupun kota," ujarnya.

Demi mencegah penyebaran COVID-19, Doni Monardo meminta kepada dua federasi terkait, yakni PSSI dan Perbasi untuk menerapkan peraturan pertandingan tanpa adanya kehadiran penonton.

Selain itu, Doni Monardo meminta untuk setiap klub agar melakukan tes PCR/Swab yang nantinya akan difasilitasi oleh BNPB.

Baca Juga: Tiga Penyerang Tampil Impresif, Persebaya Tak Butuh David da SIlva?

Hal tersebut juga sebagai bentuk dukungan untuk PSSI dan Perbasi yang akan kembali menjalankan komoetisi seperti sebelumnya.

"Perlu dipastikan untuk seluruh kompetisi sepak bola dan bola basket akan dilaksanakan tanpa penonton, mohon jadikan atensi bagi penyelenggara," ujar Doni Monardo.

"Harus juga dipastikan seluruh pemain dan setiap personil untuk melalukan tes PCR/Swab, dan kami dari satgas akan memberikan fasilitas dan dukungan untuk penyelenggara baik untuk pemain maupun unsur pendukung lainnya dan itu harus dilakukan secara berkala sehingga dapat dipastikan acara berjalan dengan lancar," jelasnya.

Baca Juga: Akhirnya Pemerintah Terbitkan Keppres dan Inpres Piala Dunia U-20 2021

Dalam perjalanannya nanti, penyelenggara harus memastikan bahwa baik pemain maupun ofisial harus sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan.

Pasalnya di Indonesia saat ini angka kematian COVID-19 yang diakibat karena penyakit bawaan berada di angka yang sangat tinggi.

"Penyelenggara juga harus memastikan seluruh pemain dan dan ofisial harus mereka yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. Hal tersebut harus ditaati karena di Indonesia 85%-92% angka kematian yang terjadi karena memiliki pengorbit," ujarnya.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Widodo Cahyono Putro Tentang Gol Tendangan Salto