Victor Lindelof Lambat dan Kacau, Kok Dulu Bisa Kejar dan Tangkap Begal?

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 20 September 2020 | 08:40 WIB
David de Gea dan Victor Lindelof saling berdebat usai terjadinya gol bunuh diri dalam laga Manchester United kontra Everton di Stadion Old Trafford, Minggu (15/12/2019). (TWITTER.COM/OPTAJOE)

BOLASPORT.COM - Victor Lindelof menjadi kambing hitam terdepan dalam kekalahan Manchester United dari Crystal Palace.

Tampil perdana di Liga Inggris 2020-2021, Manchester United kalah 1-3 dari Crystal Palace di Old Trafford, Sabtu (19/9/2020).

Tidak adil menyalahkan pemain tertentu saja karena secara keseluruhan, satu tim Manchester United bermain jelek.

Akan tetapi, harus diakui Victor Lindelof memang berada di level dosa yang lebih besar daripada rekan-rekan satu timnya.  

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Debut Van de Beek Mengecewakan, Arsenal Duduk di Posisi ke-2

Victor Lindelof terlibat dalam semua gol yang diderita oleh Manchester United.

Pada gol pertama, Lindelof yang dalam posisi one-on-one mengawal gagal mencegah Jeffrey Schlupp mengirim umpan silang mendatar yang kemudian diselesaikan Andros Townsend.

Gol kedua Crystal Palace memang kontroversial karena VAR dan wasit menganggap Lindelof menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang di kotak penalti.

Tetapi, tetap saja adalah Lindelof yang membuat Manchester United dihukum penalti, yang kemudian sukses dieksekusi Wilfried Zaha.

Untuk gol ketiga, tidak keraguan bahwa Lindelof dibulan-bulani oleh Zaha, yang lepas dari pengawalan dan bisa menembak gara-gara sang bek bergerak terlalu lambat dan salah mengambil keputusan.

Penampilan horor Lindelof tak pelak di-bully warganet sampai ada yang mengaitkan dengan aksi heroik sang bek waktu mengejar dan menangkap seorang begal.

Pada 24 Agustus lalu di Vasteras, Swedia, Lindelof berlari mengejar begal yang merampas tas seorang perempuan tua.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Van de Beek Nyekor tapi Man United Tersungkur di Old Trafford

Lindelof bisa menangkap si begal yang berusaha kabur menggunakan sepeda.

Polisi kemudian memuji Lindelof atas aksinya yang cepat dan tepat dalam insiden itu.

Sekarang aksi heroik Lindelof jadi terlibat berkebalikan 180 derajat dari apa yang diperlihatkannya dalam laga melawan Crystal Palace.

Lindelof begitu lambat dan kacau mengawal pertahanan Manchester United sehingga memunculkan pertanyaan: "Bagaimana bisa dia dulu mengejar dan menangkap begal bersepeda?"

"Kalau saya adalah begal yang ditangkap Lindelof, saya akan mati dalam malu besar," tulis seorang warganet mengomentari performa Lindelof.

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, tidak mau menyalahkan Lindelof.

"Kami memang tidak bertahan seperti seharusnya. Tetapi, saya tidak akan menyalahkan satu individual. Kami semua perlu kembali ke performa terbaik," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari Metro.