BOLASPORT.COM - Bek sayap milik Bali United, Michael Orah, berbicara tentang kelanjutan Liga 1 2020.
Sebelumnya Liga 1 yang telah dua kali mengalami penundaan direncanakan akan kembali bergulir pada 1 November mendatang.
Hanya, hingga saat ini pihak Kepolisian Republik Indonesia belum memberikan lampu hijau untuk berjalannya Liga 1 2020.
Sama halnya kala Liga 1 2020 yang dijadwalkan bergulir pada 1 Oktober harus ditunda karena Kepolisian tak mengeluarkan izin keramaian.
Baca Juga: Di Tengah Ketidakjelasan Liga 1 2020, Arema FC akan Datangkan Kiper Serie A Italia
Akibat hal tersebut, eks pemain Persija Jakarta yang kini membela Bali United, Michael Orah, hanya bisa berharap Liga 1 2020 dapat kembali bergulir.
"Mengenai kelanjutan Liga 1, tentu ada pada keputusan para pemimpin, baik Polri maupun dari penyelenggara kompetisi. Saya sebagai pemain hanya bisa berharap dan berdoa berserah kepada Tuhan agar kompetisi ini dapat kembali dilaksanakan," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub, Jumat (16/10/2020).
Ia menuturkan jika sampai terjadi penundaan lagi, maka hal itu akan mengganggu persiapan tim.
Baca Juga: Si Lemparan Super Jadi Kapten Timnas U-19 Indonesia, Ini Alasan Shin Tae-yong
Pasalnya Bali United sudah berlatih sejak beberapa pekan yang lalu kala Liga 1 2020 direncanakan akan bergulir pada 1 Oktober.
Karena itu pula Michael Orah memastikan bahwa saat ini tim berjulukan Serdadu Tridatu sudah siap untuk bertanding.
Apalagi, timnya juga telah menerapkan protokol kesehatan sejak bulan Agustus lalu.
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola Pertanyakan Komunikasi PSSI dan PT LIB dengan Polri
"Jika terus mengalami penundaan dan mundurnya jadwal pelaksanaan, tentu akan sangat mengganggu persiapan tim. Bali United sudah sangat siap untuk bertanding, kami juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik selama ini," tuturnya.
Saat ini tim asuhan Stefano Cugurra sedang menjalani libur latihan.
Rencananya Bali United akan kembali berlatih pada hari Minggu (18/10/2020).
Baca Juga: Nasib Liga 1 2020 Belum Jelas, PSSI dan PT LIB Dinilai Tidak Cakap