Kisah Pemain Sevilla FC jadi Inspirasi Kevin Diks untuk Bisa Bela Timnas Indonesia

By Wila Wildayanti - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:45 WIB
Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Kevin Diks saat diskusi virtual bersama beberapa media Indonesia terkait naturalisasi. (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

"Aturan ini diubah dan diubah lagi setiap saat. Coba lihat Munir, sekarang dia sudah main buat Maroko. Bagi saya itu contoh yang paling serupa dengan saya, dan saya pikir itu masih mungkin jika mereka (PSSI) mau, bisa saja, harus berkorban waktu. Munir contoh kasus serupa," ucapnya.

Namun, hal itu tak mudah karena dengan statuta FIFA yang baru Munir dinyatakan bisa pindah karena belum berusia 21 tahun saat terakhir kali memperkuat timnas Spanyol pada 2014 lalu.

Tetapi setelah ditelusuri, Munir dinyatakan pernah membela Spanyol U-21 dengan usia yang sama dengan Kevin Diks pada usia 22 tahun saat timnya melawan Australia U-21 pada 11 November 2016 lalu.

Dengan alasan itu lagi-lagi saat ini Munir terhalang statuta FIFA terbaru dan tak bisa memperkuat tim Maroko, meski dirinya telah dipanggil timnas Maroko pada jeda internasional Oktober lalu.

Baca Juga:

Di mana saat ini Munir diharapkan memperkuat tim untuk melawan Senegal dan Kongo, tetapi karena aturan anyar tersebut ia gagal.

Masalah itu tak berakhir begitu saja karena federasi Maroko masih memperjuangkan Munir, sehingga keluhan disampaikan ke CAS untuk meminta FIFA merevisi statuta tersebut.

Hal itu tentu saja menginspirasi Kevin Diks, bahkan ia mengaku iri dengan apa yang dilakukan federasi Maroko, sehingga ia pun berharap PSSI dapat memperjuangkannya.

Hal itu karena Kevin Diks memiliki harapan besar untuk memperkuat timnas Indonesia.

Dalam refenrensi yang diberikan Kevin itu bahkan menyatakan mungkin federasi Maroko bisa mengajukan banding dengan argumen bahwa saat itu Munir bermain untuk Spanyol di usia 22 tahun dan tak melanggar aturan yang ada.

Hal serupa juga dialami oleh Kevin Diks yang mana ia membela timnas Belanda U-21 diusia 22 tahun tanpa melanggar aturan yang ada.

"Saya tahu aturan itu. Saya rasa aneh kalau cuma main di kualifikasi tapi tak bisa pindah negara. Saya sudah 21 tahun lebih saat terakhir memperkuat Belanda U-21," ujar Kevin.

"Saya pikir itu tidak adil karena saya tak main untuk tim utama (timnas senior), dan yang pasti itu sudah berlalu dua tahun lalu," tuturnya.

"Saya harap regulasinya harus lebih fair. Saya masih mau memperkuat timnas Indonesia. Tentu saja kalau itu PSSI benar-benar mau. Regulasi berubah setiap saat, jadi bisa tetap pindah negara."

Untuk saat ini Kevin Diks memang mengaku masih menunggu kabar lanjutan dari PSSI, sebab sebelumnya mereka mengatakan akan kembali menguhubunginya.