Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
????????Fury Be A Man ????????@Tyson_Fury it is time for you to be a man and honor your agreement.
— Deontay Wilder (@BronzeBomber) October 31, 2020
What is this bullshit of you fighting Carlos Takam instead of me, you got to be kidding... pic.twitter.com/qeo47CfHi4
"Kita belum mendengar terlalu banyak dari Wilder. Jadi, dia mungkin sedang nonton televisi dan yang bisa saya katakan tentang unggahan di Instagram-nya adalah dia meniru Donald Trump," ucap Arum kepada IFL TV, dikutip dari Boxing Scene.
"Dalam kata lain, dia senang muncul dengan teori-teori konspirasi. Melakukan semuanya kecuali menempatkan kesalahan kepada dirinya sendiri."
"Mulai dari menuding Kenny Bayless, wasit pertarungan, dan Mark Breland, sang pimpinan cornerman-nya. Cara dia melakukan itu sungguh tidak terhormat."
"Sebab, apa yang dilakukan mereka semua adalah hal wajar dan mereka menyelamatkan hidup Wilder dari hukuman lain, saat dia betul-betul dihajar oleh Tyson Fury," kata Arum lagi.
Baca Juga: Bukan Khabib, Inilah Lawan Paling Tangguh Conor McGregor pada UFC
Usai menelan kekalahan dari Tyson Fury pada laga kedua perebutan gelar juara WBC, Februari lalu, Deontay Wilder memang tak berhenti mencari-cari biang kesalahan di luar dirinya sendiri.
Mulai dari menuding Fury melakukan kecurangan saat pertarungan dengan memasukkan benda tajam ke dalam sarung tinju, menyebut para juri disuap, hingga menuduh eks co-trainer-nya, Mark Breland, sebagai penghianat.
Namun, sejauh ini, belum ada tuduhan Wilder yang terbukti.
Andai duel trilogi dengan Deontay Wilder betul-betul batal terjadi, Tyson Fury bakal mencurahkan seluruh fokusnya ke pertarungan unifikasi melawan Anthony Joshua pada tahun depan.
Laga tersebut nantinya akan melahirkan juara tak terbantahkan alias undisputed champion baru setelah Lennox Lewis terakhir menyandang status itu pada tahun 1999.
Baca Juga: Deontay Wilder Sebut Tyson Fury Laki-Laki Pengecut Tak Tepati Janji