Tarif Bayaran Pemain Liga 1 Jika Ikut Sekali Pertandingan Tarkam

By Rinaldy Azka Abdillah - Selasa, 24 November 2020 | 18:45 WIB
Pemain Bali United, Leonard Tupamahu, saat melakukan wawancara eksklusif dengan Bolasport.com di kediamannya di dserah Jakarta Timur, Minggu (22/11/0/2020). (BOLASPORT.COM/MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH)

"Memang pro kontra dari dulu tarkam itu. Tapi jujur saja, saya pemain yang terlahir dan tumbuh besar dari tarkam."

"Memang pemain yang mempunyai kontrak dengan klub memang dilarang sekali untuk bermain di tarkam, lebih bagus jangan bermain tarkam karena pemain dan klub tidak ingin rugi jika nantinya cedera," ucapnya saat wawancara eksklusif dengan Bolasport.com, Minggu (22/11/2020).

Pasalnya disebutkan juga dalam kontrak pemain jika yang bersangkutan mengalami cedera di luar pertandingan, maka klub tidak akan menangung biayanya.

Tetapi ia juga menilai tidak ada salahnya jika pemain ingin bermain tarkam disaat kompetisi dihentikan.

"Klub juga tidak mau tanggung. Pasalnya dikontrak juga sudah ada pasalnya bahwa klub tidak akan tanggung jika ada cedera di luar. Tetapi menurut saya ya kalau memang lagi libur kompetisi, kenapa tidak karena di Indonesia tarkam sudah menjadi budaya juga," ungkapnya.

Baca Juga: Tanggapan Barito Putera Terkait Pemainnya Dicoret dari Timnas U-19 Indonesia

"Cuma ya niatnya harus hati-hati, ya pokoknya berdoa saja kalau main agar tidak terjadi apa-apa. Karena memang bahayanya ya cederanya ini tidak akan ada yang tanggung. Lalu kalau balik ke klub bisa-bisa dicoret, kalau balik tarkam belum tentu bossnya mau nanggung cedera kalau parah," tambahnya.

Untuk itu ia pun memberikan masukan kepada para pemain yang ingin bermain tarkam agar selalu berdoa dan berhati-hati.

Apalagi nyatanya untuk pemain profesional khususnya Liga 1 yang bermain tarkam mendapat bayaran yang paling tinggi.