Rossi, Ketakutan Setelah Balapan, dan Sosok Spesial Morbidelli baginya

By Delia Mustikasari - Kamis, 26 November 2020 | 15:40 WIB
Valentino Rossi (kiri) dan muridnya yaitu Franco Morbidelli (kanan) saat menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang. (twitter.com/VRRidersAcademy)

BOLASPORT.COM - Pembalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, akan memulai lembaran baru pada 2021 dengan menjadi rider tim satelit, Petronas Yamaha SRT.

Valentino Rossi akan menjadi rekan satu tim anak asuhnya di VR46, Franco Morbidelli.

Franco Morbidelli mengakhiri kiprah pada MotoGP 2020 sebagai runner-up, sementara Valentino Rossi di posisi ke-15.

Baca Juga: Dulu Sedih, Sekarang Danilo Petrucci Girang Dipecat Bos Ducati

"Kami menanam ular di dalam dada kami. Cerita dengan Franco terbilang spesial karena kami telah membantunya sejak dia masih kecil," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari GPOne.

"Berada dalam satu tim bersama pada MotoGP tahun depan adalah sesuatu yang tidak pernah saya duga. Jadi, ya itu cerita yang bagus. Masalahnya adalah saya pikir dia adalah pembalap paling bagus di MotoGP untuk saat ini sehingga tahun depan akan sulit," ucap Rossi.

Rossi sudah menghabiskan 15 musim bersama tim pabrikan Yamaha.

Pembalap berjulukan The Doctor itu mulai bergabung bersama Yamaha pada 2004-2010. Dia lalu bergabung dengan Ducati pada 2011-2012.

Valentino Rossi kembali ke Yamaha pada 2013-2020 dan mencapai banyak kejayaan bersama Yamaha dengan tujuh gelar juara dunia.

Sebagai pembalap, pria berusia 41 tahun itu sangat ramah dengan jurnalis. Bahkan, ketika dia tertinggal saat balapan.

Baca Juga: Penentuan Marc Marquez Operasi Ketiga Paling Lambat Desember?

Rossi mengatakan bahwa dia akan terus seperti itu.

"Itu adalah karakter saya. Perbedaannya adalah hasil yang Anda lakukan,karena jalannya balapan
berjalan pada Minggu akan menentukan suasana hati Anda setidaknya selama empat atau lima hari," tutur Rossi.

"Jika berjalan dengan baik, semuanya menjadi lebih mudah. Sementara itu, jika ada yang salah, lebih sulit untuk bercanda. Setelah balapan akan ada kehidupan yang berbeda."

"Saya tidak tahu apakah itu bisa disebut ketakutan. Tetapi, ada kesadaran bahwa nanti akan ada bagian lain dari kehidupan yang berbeda di mana akan ada kepuasan lain, tetapi tidak akan pernah seperti menjadi pembalap MotoGP sejati," tutur Rossi.

Baca Juga: Tekad Joan Mir Kembali Rebut Gelar MotoGP 2021 dari Marc Marquez