Arsenal Dapat Kritik Setelah Terus Mainkan David Luiz yang Kepalanya Cedera

By Adi Nugroho - Senin, 30 November 2020 | 23:00 WIB
David Luiz bermain dalam laga Arsenal kontra Wolverhampton Wanderers dengan mengenakan perban yang berdarah-darah. (TWITTER.COM/LFCTRANSFERROOM)

BOLASPORT.COM - Keputusan Arsenal untuk terus memainkan David Luiz, yang kepalanya cedera dalam laga Liga Inggris melawan Wolverhampton Wanderers, mendapat kritik.

David Luiz mendapat cedera kepala ketika membela Arsenal menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam laga pekan ke-10 Liga Inggris 2020-2021, Minggu (29/11/2020) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.

Cedera tersebut didapat David Luiz seteleh berbenturan kepala dengan striker Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez, dalam sebuah duel udara di kotak penalti Wolves.

David Luiz mendapati kepalanya berdarah karena insiden tersebut sehingga tim medis pun langsung memberikan perawatan kepada bek asal Brasil itu.

Baca Juga: Walau Hasil Duel Imbang, Roy Jones Jr Yakin Sudah Kalahkan Mike Tyson

Setelah diperiksa tim medis, David Luiz kembali bermain dengan perban di kepalanya.

Saat bermain, kepala Luiz terlihat terus mengalami pendarahan.

Hal itu dapat dilihat dari darah yang mengalir keluar dari sela-sela perban di kepalanya.

Baca Juga: Pemain Persib Ini Nilai Toni Kroos sebagai Gelandang Terbaik di Eropa

Melihat kondisi Luiz semakin tidak memungkinkan untuk bermain, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, akhirnya menarik bek berusia 33 tahun itu keluar saat jeda pertandingan.

Keputusan Arsenal untuk terus memainkan Luiz meski cedera di kepala mendapat sorotan.

Mantan pemain Blackburn dan Norwich City, Chris Sutton, mempertanyakan keputusan Arsenal karena ia memiliki pengalaman pahit terkait cedera kepala.

Baca Juga: Tak Cuma Pahlawan, Edinson Cavani Juga Seorang Guru di Man United

Pengalaman Chris Sutton sendiri adalah ayahnya, Mike, yang juga pesepak bola, menderita demensia akibat cedera kepala, tetapi tidak mendapat penanganan yang memadai.

"Benturan kepala yang mengerikan antara Jimenez dan Luiz," tulis Sutton di akun Twitter pribadinya, Senin (30/11/2020).

"Saatnya sepak bola bangkit dan diperbarui dan segera membuat aturan pergantian pemain yang kena gegar otak sementara."

"Kondisi Jimenez jelas ke arah yang buruk. Apakah David Luiz telah diperiksa secara memadai??" tulis Sutton menambahkan.

Baca Juga: Kedatangan Timo Werner Cs Bikin N'Golo Kante Makin Percaya Diri dengan Chelsea

Selain Sutton, eks striker Newcastle United, Alan Shearer, juga turut memberikan suaranya soal kasus David Luiz.

Shearer bertanya-tanya mengapa Arsenal membiarkan Luiz terus bermain setelah tim medis melakukan protokol gegar otak kepada Luiz.

"Jika David Luiz telah melewati semua protokol seperti yang dikatakan Arsenal, bagaimana mungkin dia diizinkan kembali ke lapangan dengan luka menetes di wajahnya?" ucap Shearer seperti dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.

Baca Juga: Sebelum Shin Tae-yong Datang, Timnas U-19 Indonesia Diminta Satu Hal

"Kami berbicara tentang kesejahteraan pemain di sini."

"Protokol sepak bola mengizinkan seseorang dengan luka yang merembes melalui perban yang baru saja dipasang untuk melanjutkan permainan dan kemudian dia harus menepi lagi 20 menit kemudian karena dia tidak dapat menyundul bola," ucap Shearer lagi.

Selain mempertanyakan kebijakan Arsenal, Shearer juga memberikan kritik kepada pihak penyelenggara sepak bola.

Menurut Shearer, pemangku kebijakan sepak bola tidak serius dalam menanggapi isu cedera kepala seperti yang dialami Luiz.

Baca Juga: Cetak 1 Gol dan 1 Assist, Antoine Griezmann Dipuji Ronald Koeman

Shearer pun menuntut penyelenggara sepak bola untuk segera mengeluarkan aturan tentang pergantian pemain yang terkena gegar otak akibat benturan di kepala.

"Kriket melakukannya, NFL melakukannya. Mereka semua memiliki protokol yang lebih baik. Kita berbicara tentang hidup dan mati dan akhir dari karier pemain," tutur Shearer.

"Penyelenggara sepak bola sedang menguji coba pergantian pemain yang gegar otak."

"Apakah itu masih harus diuji coba? Hal ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tidak bisa diterima."

"Kami sudah rapat berulang kali. Kenapa mereka perlu uji coba? Lakukan saja. Lakukan sekarang. Jika ada hal yang perlu diubah setelah itu, ubahlah," kata Shearer melanjutkan.