Zlatan Ibrahimovic Curhat soal Pensiun, Mentalitas AC Milan, dan Benjamin Button

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Selasa, 1 Desember 2020 | 08:30 WIB
Zlatan Ibrahimovic sempat curhat mengenai waktu pensiun, mentalitas AC Milan, dan sosok Benjamin Button kepada awak media. (TWITTER.COM/SQUAWKAFOOTBALL)

BOLASPORT.COM - Zlatan Ibrahimovic sempat curhat mengenai waktu pensiun, mentalitas AC Milan, dan sosok Benjamin Button kepada awak media.

Zlatan Ibrahimovic selalu menjadi sosok kontroversial yang menghiasi dunia sepak bola modern saat ini.

Tak hanya soal pernyataan atau ungkapannya yang kerap kali pedas, penampilan Ibrahimovic juga jadi sorotan.

Dua musim terakhir, Ibrahimovic memang tampil luar biasa bersama raksasa Italia, AC Milan.

Secara mengejutkan, penyerang asal Swedia itu mampu mengangkat performa AC Milan musim 2019-2020 hanya dalam waktu setengah musim.

Baca Juga: Cetak Gol Lagi, Bruno Fernandes Sejajar Ruud van Nistelrooy, Robin van Persie dan Zlatan Ibrahimovic

AC Milan sukses menembus Liga Europa musim 2020-2021 setelah musim sebelumnya berhasil finis di posisi keenam.

Musim ini, Ibrahimovic justru tampil lebih menggila lagi bersama Rossoneri di Liga Italia.

Ibrahimovic berhasil membawa AC Milan bercokol di puncak klasemen dengan koleksi 23 poin dari 9 laga.

AC Milan unggul 5 poin dari Inter Milan yang berada di posisi kedua dengan 18 poin.

Bahkan, Ibrahimovic juga memimpin daftar pencetak gol terbanyak sementara Liga Italia musim ini.

Baca Juga: Diperkuat Ibrahimovic atau Tidak, AC Milan Tetap Punya Semangat yang Sama

TWITTER.COM/ACMILAN
Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, melakukan selebrasi seusai menjebol gawang Inter Milan dalam laga Sabtu (17/10/2020).

Penyerang berusia 39 tahun itu telah mencetak 10 gol dari 6 laga bersama AC Milan di Liga Italia.

Penampilan Ibrahimovic ini tentunya mengundang decak kagum, terlebih dirinya tak lagi berusia muda.

Akan tetapi, Ibrahimovic mengungkapkan selalu memiliki semangat yang sama saat bermain.

Ibrahimovic mengaku kalau dirinya berbeda dibandingkan pemain yang sudah berumur di atas 30 tahun pada umumnya.

Ibrahimovic juga menyebut bahwa kedatangannya ke AC Milan memiliki misi tertentu.

Baca Juga: Pelatih Interim AC Milan Beri Informasi Soal Cedera Zlatan Ibrahimovic

Misi yang dimaksud oleh Ibrahimovic adalah mengembalikan mentalitas dan kejayaan AC Milan seperti masa lalu.

"Pertanyaan pertama yang saya dapatkan ketika kembali ke Milan terkait dengan semua mantan pemain yang telah kembali dan tidak memenuhi standar sejak pertama kali mereka di sini, mereka mengalami kegagalan," kata Ibrahimovic kepada UEFA.

"Apa bedanya kasus saya? Saya menjawab dengan sederhana bahwa saya tidak pernah kehilangan hasrat saya untuk apa yang saya lakukan."

"Setiap kali saya pergi ke lapangan, saya merasa seperti anak kecil yang makan permen untuk kali pertama. Saya mengerti bahwa bola adalah sahabat saya dan saya ingin bersama sahabat saya selama sisa hidup saya."

"Hidup adalah tentang tantangan. Saya merasa sudah cukup dan saya mulai berpikir apakah akan melanjutkan atau tidak."

Baca Juga: Gennaro Gattuso Sebut Zlatan Ibrahimovic Lebih Kuat dari 10 Tahun Lalu

twitter.com/acmilan
Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic

"Bagi saya, adalah tantangan besar untuk kembali ke sini untuk mencoba mengubah mentalitas, mencoba mengubah situasi dan membuat para pemain mengerti tentang apa Milan itu. Milan yang saya kenal, Milan yang dikenal seluruh dunia," ujar Ibrahimovic menambahkan.

Mantan penyerang Barcelona dan Inter Milan itu mengaku selalu menekan para pemain AC Milan.

Ibrahimovic selalu menuntut standar tinggi kepada setiap rekannya untuk tampil mengesankan bersama AC Milan.

Tak ada satu pemain pun yang diperlakukan berbeda oleh Ibrahimovic di atas lapangan.

Kendati demikian, Ibrahimovic menyebut bahwa dirinya tetap menghormati pemain dan orang yang lebih tua darinya.

Baca Juga: VIDEO - Cetak Gol Pakai Paha, Zlatan Ibrahimovic Bikin Rekor

"Ketika saya bermain, saya membawa karakter, kepribadian, dan jelas kualitas saya ke lapangan," ucap Ibrahimovic.

"Saya memberi banyak tekanan pada rekan satu tim saya. Saya mencoba memaksimalkan mereka masing-masing."

"Beberapa menerima dengan cara yang baik, yang lain sedikit kurang, beberapa tidak dapat menanganinya. Mereka merasa sangat sulit dalam arti bahwa Anda harus tampil ketika kami memutuskan bahwa Anda tampil dan saya memutuskan bahwa kami harus tampil setiap hari. Cara Anda berlatih adalah cara Anda bermain."

"Apakah Anda muda atau tua, saya memberikan tekanan yang sama kepada Anda karena jika Anda ada di sini ada alasannya, Anda di sini karena Anda cukup baik."

"Akan tetapi, di luar lapangan, jika Anda masih muda jelas saya berbicara dengan Anda secara berbeda. Saya memperlakukan Anda berbeda, perilakunya tidak sama dibandingkan dengan yang lebih tua. Namun, di lapangan, mereka semua sama bagi saya," tutur Ibrahimovic lagi.

Baca Juga: 90 Persen Nyawa AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Bisa Main Terus sampai 50 Tahun

TWITTER.COM/INTCHAMPIONSCUP
Zlatan Ibrahimovic dan Brahim Diaz saat merayakan gol ke gawang Sparta Praha pada laga babak penyisihan grup Liga Europa 2020-2021.

Pemain yang dikenal dengan sebutan 'Lord Ibra' ini bahkan menyamakan diri dengan tokoh fiksi bernama Benjamin Button.

Benjamin Button sendiri merupakan tokoh fiksi penderita sindrom Ehlers-Danlos yang wajahnya terlihat seperti orang tua, tapi usia dan jiwanya masih sangat muda.

"Saya tidak pernah puas. Saya selalu menginginkan lebih dan mungkin itulah mengapa saya di sini hari ini dan saya bisa tampil dan melakukan apa yang saya lakukan," ujar Ibrahimovic.

"Saya tidak melihat banyak pemain, di masa lalu dan saat ini, mampu tampil seperti yang saya lakukan."

"Saya menganggap diri saya seperti Benjamin Button, saya semakin muda setiap hari. Saya perlu merasa hidup, untuk merasa bahwa saya memberikan sesuatu kembali," tutur Ibrahimovic mengakhiri.

Baca Juga: Bagi-bagi PlayStation 5 ke Semua Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Dapat Julukan Baru