Dipecat BAM, Mantan Pelatih Ganda Putri Malaysia Pilih Bangun Akademi Bulu Tangkis

By Delia Mustikasari - Rabu, 9 Desember 2020 | 19:20 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Mantan pelatih ganda putri nasional Malaysia, Wong Pei Tty, tidak ingin tenggelam dalam kesedihannya meski dipecat oleh BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).

Kerugian pengaturan pelatihan dan pelatihan nasional membuat Wong Pei Tty yang sangat berpengalaman tidak akan ada untuk membagikan pengetahuannya secara mendalam.

Namun, perempuan berusia 39 tahun, yang baru-baru ini dikeluarkan dari skuad nasional bersama mantan pelatih kepala ganda campuran, Chin Eei Hui dan mantan pelatih kepala ganda putri, Rosman Razak, tidak akan membiarkan keahliannya sia-sia.

Baca Juga: Atlet yang Ikuti Olimpiade Tokyo 2020 Dilarang Tinggal Lama di Jepang

Diakui pemecatannya oleh BAM tidak terduga, Wong memutuskan terus membina orang lain terutama anak-anak.

Dia saat ini sedang bekerja untuk mendirikan akademi bulu tangkis tingkat akar rumput. Sebagai pebulu tangkis muda berbakat, Wong adalah salah satu dari sedikit orang Malaysia yang memiliki kesempatan untuk dilatih secara pribadi oleh Han Jian yang hebat pada 1990-an.

Ini terjadi sebelum dia ditarik oleh BAM pada usia 18 tahun. Sebelum dia mencatatkan namanya sendiri dengan mencapai peringkat ganda putri nomor satu dunia bersama Chin Eei Hui.

Wong kelahiran Perak, pensiun sebagai pemain pada 2012 dan memulai karier kepelatihannya di Sekolah Olahraga Bukit Jalil.

Dia dipromosikan ke skuad elite nasional, memimpin tim ganda putri sebelum Rosman kembali, setelah mundur pertama pada Maret 2015.

"Saya telah bersama BAM selama lebih dari 20 tahun. Saya pertama kali bergabung dengan mereka saat berusia 13 tahun sebelum berangkat berlatih di bawah Han Jian selama dua tahun," kata Wong dilansir BolaSport.com dari Newsstraittimes.

"Selama karier bermain saya, saya tidak pernah berpikir banyak untuk meraih posisi nomor satu dunia. Eei Hui dan saya tidak memenangkan banyak gelar sampai terobosan besar pertama kami, ketika kami memenangkan Denmark Open 2008," ucap Wong.

"Ada terlalu banyak peristiwa yang berkesan sebagai pemain dan sebagai pelatih bagi saya," ujar Wong yang lulus diploma dalam pelatihan Internasional jurusan Pendidikan Jasmani Hungaria Universitas Semmelweis di bawah program Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Baca Juga: Tempati Peringkat Ke-4, Ducati Nilai Dovizioso Tidak Bisa Adaptasi dengan Ban Michelin

Sebagai seorang pelatih, Wong idak hanya berpengaruh dalam membimbing Vivian Hoo/Woon Khe Wei ke perempat final Olimpiade Rio 2016.

Dia juga memainkan peran kunci dalam membantu keduanya menciptakan sejarah pada Asian Games 2016 di Incheon, Korea Selatan.

Hoo/Wei menjadi pasangan ganda putri Malaysia pertama yang naik podium, saat mereka meraih medali perunggu.

Ketika ditanya tentang kemungkinan kepelatihannya di luar Malaysia, Wong mengaku akan mempertimbangkannya.

"Saya pasti akan mempertimbangkannya jika ada tawaran yang bagus. Tetapi, mengingat situasi saat ini dengan Covid-19, saya menjaga harapan saya tetap tinggi," ucap Wong.

"Namun, Eei Hui dan saya berencana untuk memulai akademi bulu tangkis akar rumput kami. Kami sedang mengamankan aula dan sponsor. Saya baru pulang dari Ipoh (kemarin) dan Eei Hui akan segera kembali ke Kuala Lumpur. Tidak ada yang namanya liburan bagi kami."

Dengan absennya Wong Pei Tty dan Chin Eei Hui, sektor ganda putri BAM kini berada di bawah pelatih kepala, Chan Chong Ming.

Baca Juga: Franco Morbidelli Incar Gelar Juara Dunia pada MotoGP 2021