Ini Ekspektasi BWF Usai Mundurnya China, Jepang, dan Marcus/Kevin dari Leg Asia

By Delia Mustikasari - Jumat, 8 Januari 2021 | 19:10 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, tampil pada turnamen simulasi Piala Thomas 2020 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (1/9/2020) (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Timnas bulu tangkis China dan Jepang dipastikan mundur dari keikutsertaan mereka pada Leg Asia yang digelar di Bangkok, Thailand, pada 12-31 Januari.

China mundur karena tidak mendapat izin pemerintah seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di Thailand, sementara Jepang gagal ke Thailand menyusul tunggal putra, Kento Momota yang terpapar Covid-19.

Sementara itu, pasangan ganda putra Indonesia peringkat pertama dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga absen pada leg Asia karena Kevin terpapar Covid-19.

Baca Juga: Cerita Hendra Setiawan dkk Jalani Tes PCR di Thailand, dari Hidung Ngilu hingga Pusing Kepala

Mundurnya China dan Jepang ini disayangkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Apalagi, 
China untuk pertama kalinya tidak akan berlaga pada ajang World Tour Finals atau Superseries Finals sejak 2008.

"Kami akan menjalani turnamen yang hebat meskipun sayangnya China dan Jepang harus mundur, serta pasangan ganda putra top dunia dari Indonesia," kata Sekjen BWF, Thomas Lund dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.

"Kami ingin semua pemain hadir. Kami akan merindukan mereka yang menarik diri. Tetapi, kami memiliki pemain yang hebat dan level yang sangat tinggi di Bangkok," ujar Lund.

Otoritas bulu tangkis Thailand menjanjikan tiga turnamen bulu tangkis yang akan mereka gelar akan menjadi turnamen teraman sedunia pada masa pandemi virus Corona alias Covid-19.

Thailand akan menjadi tuan rumah untuk Thailand Open I 2021 pada 12-17 Januari, Thailand Open II 2021 pada 19-24 Januari, dan BWF World Tour Finals pada 27-31 Januari.

Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand, Patama Leeswadtrakul, mengatakan bahwa keputusan mundur China tak lepas dari peraturan kesehatan negara mereka yang tidak memungkinkan Chen Yu Fei dkk melakukan perjalanan ke luar negeri.