Izin Keramaian Tak Kunjung Terbit, Begini Kata CEO PSIS Semarang

By Abdul Rohman - Minggu, 17 Januari 2021 | 17:15 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (tengah) Semringah dengan Gelaran Piala Presiden 2019. ((Dok. PSIS))

BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menilai bahwa angka penyebaran COVID-19 yang masih tinggi menjadi akar permasalahan izin keramaian dari pihak kepolisian belum juga terbit.

Padahal PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI berencana menggelar kompetisi musim 2020 pada Februari 2021.

Untuk menindaklanjuti nasib dari kompetisi musim 2020, PT LIB dan klub Liga telah mengadakan pertemuan pada 15 Januari 2021.

Dalam pertemuan itu, masing-masing klub Liga 1 memberikan usulan kepada PT LIB.

Baca Juga: 3 Eks Pemain Klub Indonesia di Liga Singapura, dari Arema hingga Persib dan Persija

"Sebenarnya semua orang sudah tahu, tapi menurut saya semua orang pada menipu diri sendiri," ujar Yoyok Sukawi.

"Menurut saya semua orang sudah tahu akar permasalahan semua ini karena pandemi belum terkendali," kata Yoyok Sukawi.

Yoyok Sukawi mengatakan, pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum dapat terkendali.

Baca Juga: Nasibnya Tak Jelas Bersama PSMS Medan, Sang Pelatih Pilih Cari Kesibukan dengan Hal Ini

Pemerintah pun akan berpikir dua kali jika memberikan izin ketika angka penyebaran pandemi COVID-19 belum dapat ditekan.

"Bahkan kalau diliat Indonesia makin hari semakin parah," kata Yoyok Sukawi.

"Itu pemerintah manapun kalau begitu gak berani kasih izin, kalau kita dibanding sama Thailand, Malaysia ya beda lah."

"Mereka sudah terkendali pandemi-nya. Di Malaysia tambah 100 saja langsung lockdown," ujar Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com.

Baca Juga: Legenda Juventus Sebut Performa Cristiano Ronaldo sudah Menurun

Pada 20 Januari 2021, PSSI akan menentukan kejelasan dari kompetisi musim 2020 melalui rapat Komite Eksekutif (Exco).

"Kita (Indonesia) tambah 11 ribu biasa-biasa saja, ya kalau ada yang bandingin di negara lain sudah ada yang jalan, ya tapi dilihat dulu COVID-19 mereka seperti apa," tutur Yoyok Sukawi.

Sekedar mengingatkan, kompetisi di Indonesia sudah terhenti sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19.