Jadi Manusia Tertajam, Cristiano Ronaldo Belum Jadi yang Terbaik

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 22 Januari 2021 | 21:15 WIB
Eks penyerang AC Milan, George Weah, menilai Cristiano Ronaldo belum layak direken sebagai pesepakbola terbaik di dunia meski sudah menyandang status yang tertajam. (twitter.com/Cristiano)

BOLASPORT.COM - Eks penyerang AC Milan, George Weah, menilai Cristiano Ronaldo belum layak direken sebagai pesepakbola terbaik di dunia meski sudah menyandang status yang tertajam. 

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Cristiano Ronaldo membawa Juventus menjuarai Piala Super Italia 2020 dengan membungkam Napoli, Rabu (20/1/2021).

Dalam laga di Stadion Citta del Tricolore, Reggio Emilia, tersebut, Juventus menang 2-0 dengan gol pertama dicetak Ronaldo.

Satu lesakan gol lainnya dibuat Alvaro Morata di ujung pertandingan.

Berkat tambahan sebiji gol pada Supercoppa Italia 2020, Ronaldo tercatat sebagai manusia tertajam di dunia.

Menurut data berbagai media arus utama, koleksi gol Cristiano Ronaldo mencapai 760 pada level kompetitif-profesional.

Hanya, pencapaian tersebut tak membuat Ronaldo layak mendapat pengakuan sebagai pemain terbaik di muka bumi.

Baca Juga: Banyak Menuntut, Zlatan Ibrahimovic Justru Bikin Bek Terbuang Man United Percaya Diri

Setidaknya, begitu pendapat pemain legendaris AC Milan, George Weah

Walau demikian, Weah tak lantas mengecilkan kerja keras pemain asal Portugal tersebut. 

"Cristiano Ronaldo adalah bukti bahwa kombinasi kerja keras dan renjana (passion) bisa membawa hasil di luar ekspektasi," kata Weah, dikutip BolaSport.com dari Football Italia. 

"Dia bukan pemain terbaik di dunia. Namun, Ronaldo berlatih dengan sangat keras sampai ia layak mendapat sebutan tersebut. Saya adalah penggemar beratnya, karena dia tetap rendah hati setelah mencapai banyak hal. Dia berjuang keras untuk berada pada posisi saat ini," tutur Weah lagi.

Baca Juga: Mario Mandzukic Sudah Siap Terima Tantangan Baru di AC Milan

Sosok yang kini menjadi Presiden Liberia itu mengatakan bahwa Zlatan Ibrahimovic adalah bukti nyata lainnya mengenai buah kerja keras.

"Ibra sosok yang kuat dan percaya diri, tetapi alasan AC Milan merekrutnya adalah karena ia bisa menjadi teladan para pemain muda lainnya. Ibra selalu fokus dan mengerahkan segalanya," ucap Weah.

Hal itu yang dinilai Weah membantu Ibrahimovic tetap sintas sebagai pesepak bola meski sudah berusia 39 tahun. 

"Kalau Anda bekerja keras dan tidak kehilangan renjana Anda, umur takkan jadi masalah. Lihat saja Pietro Vierchowood, Franco Baresi, atau Paolo Maldini. Mereka semua bermain hingga nyaris kepala empat," ujar dia lagi.