BOLASPORT.COM - Mantan bek Barcelona, Jeremy Mathieu, yakin Clement Lenglet saat ini dikucilkan di Blaugrana karena dia pernah mengalami kondisi serupa.
Bek Barcelona, Clement Lenglet, mendapatkan sorotan tajam usai menjadi biang kerok dalam laga melawan Cadiz di pekan ke-24 Liga Spanyol, Minggu (21/2/2021) malam WIB.
Barcelona sebenarnya mampu unggul 1-0 hingga laga memasuki menit ke-88 berkat lesakan penalti megabintangnya, Lionel Messi, pada menit ke-32.
Namun, bencana melanda Blaugrana pada menit ke-89, mereka dijatuhi hukuman penalti setelah Clement Lenglet melanggar Ruben Sobrino di dalam kotak 16.
Alex Fernandez, yang menjadi eksekutor penalti, berhasil menjalankan tuganya dengan sempurna sekaligus mengubah skor menjadi 1-1.
Baca Juga: Barcelona Bawa-bawa Faktor U untuk Melepasnya, Luis Suarez: Jangan Begitu Dong Mainnya!
Skor imbang itu rupanya bertahan hingga laga usai dan Barca mengalami kerugian besar karena hanya mendapatkan 1 poin.
Pasukan Ronald Koeman gagal menyamai poin Real Madrid di klasemen Liga Spanyol dan hanya sedikit memangkas poin dari Atletico Madrid yang berada di puncak.
Setelah laga itu, tak sedikit yang meluapkan kekecewaannya kepada Lenglet.
Apalagi, ini bukan kali pertama pemain timnas Prancis itu membuat kesalahan fatal di musim 2020-2021.
Kartu merah saat melawan Celta Vigo dan pelanggaran terhadap Sergio Ramos pada laga El Clasico melawan Real Madrid menjadi dua kesalahan lainnya yang dilakukan Lenglet di Liga Spanyol.
Dalam sebuah wawancara, Jeremy Mathieu, turut memberikan komentar atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Barcelona Rekrut Kylian Mbappe dan Erling Haaland, Kandidat Presiden: Mungkin Saja
Mathieu melihat adanya kemiripan antara Lenglet dengan kondisi buruk yang menimpanya di musim terakhir bersama Barcelona.
Mantan pemain Sporting CP itu yakin saat ini Lenglet sedang dikucilkan di ruang ganti Barca seperti dirinya dulu saat melakukan kesalahan.
"Saya mengalami waktu yang sangat buruk pada tahun terakhir saya dengan Barcelona, " kata Mathieu seperti dikutip BolaSport.com dari RAC1.
"Saya merasa kekalahan di Turin saat itu seperti dilimpahkan kepada saya."
"Namun, saya tidak mengerti mengapa mereka memilih saya saat sebelas pemain bermain sepak bola."
"Saya merasa sendirian di ruang ganti. Tidak ada yang menawarkan dukungan. Bagi saya, itu bukan sepak bola."
"Semua orang seperti membunuh Lenglet sekarang dan saya tahu seperti apa rasanya."
"Dia harus mencoba, menjadi positif, membalikkan keadaannya, dan mencoba yang terbaik," tambahnya.
Baca Juga: Trauma dengan Kejadian Tahun Lalu, Persiraja Pilih Gelar Persiapan Tim setelah Manager Meeting