Menpora: BWF Tidak Profesional, Tidak Transparan, dan Diskriminatif

By Fauzi Handoko Arif - Jumat, 19 Maret 2021 | 15:24 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, tak ingin tinggal diam agar Indonesia tak dianggap lemah. (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

BWF dan panitia kala itu rela menunda jadwal pertandingan demi memberikan kesempatan tes ulang bagi para pemain, pelatih, serta staf yang 'bermasalah'.

Hasilnya, tujuh orang yang awalnya dinyatakan positif terpapar Covid-19 anggota tim dari India, Thailand, dan Denmark itu memiliki hasil negatif dalam waktu 24 jam.

Selain itu, BWF dan panitia juga terlambat mengeluarkan pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, meski berada dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.

Neslihan Yigit sebelumnya berada satu pesawat dengan rombongan timnas Indonesia yang ada satu penumpang terkena virus corona.

Baca Juga: Jorge Masvidal Bisa Menggila, Mahkota Kamaru Usman Siap-siap Lepas

Namun, BWF dan panitia tidak bertindak sampai mengetahui bahwa Yigit juga mendapat email dari NHS untuk melakukan isolasi.

Menanggapi kejanggalan yang berada di turnamen All England Open 2021, Menpora Zainudin Amali memberi reaksi.

"Penilaian saya. BWF tidak profesional. BWF tidak transparan. BWF Diskriminatif," kata Zainudin, kepada media termasuk BolaSport.com di Kantor Kemenpora RI, Jumat (19/3/2021).

"Kami sangat kecewa atas perlakuan ini. BWF tidak boleh buang badan. Atas dasar itu BWF perlu reformasi," katanya menambahkan.

Baca Juga: Seperti Marcus, Hendra Ungkap Keanehan Kasus Covid-19 dari Tim Negara Lain di All England