Piala Menpora 2021, Sportivitas di Atas Segalanya

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 27 Maret 2021 | 06:15 WIB
Logo Piala Menpora 2021 (Surya Malang)

"Itu bukan selebrasi Frets Butuan melainkan selebrasi gol tim Persib Bandung. Sebelumnya ada kejadian soal perundungan di sosial media berkaitan dengan kasus rasialisme yang menimpa pemain."

Baca Juga: Patrich Wanggai Dapat Hinaan Rasialis, Selebrasi Tutup Mata Dinilai Memprovokasi

"Menurut kami sangatlah buruk dan tidak perlu terjadi lagi. Kami juga membahas soal ini dan mengajukan kepada semua pemain," kata pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

Buang Jauh-jauh Hoaks di Piala Menpora 2021

Kasus rasialisme yang menimpa Patrich Wanggai perlahan-lahan mulai surut setelah adanya permintaan maaf dari salah satu oknum suporter. Meski begitu, timbul lagi permasalahan baru yakni hoaks dalam pertandingan Piala Menpora 2021. Ini terjadi saat pertandingan Persib Bandung melawan Bali United dalam laga perdana Grup D Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Rabu (24/3/2021).

Beredar di dunia maya cuplikan pertandingan yang tidak etis dan berbau provokatif. Pada video tersebut dimunculkan audio yang mengarah pada kata-kata rasialisme dan menyudutkan salah satu kelompok suporter. Video itu pun viral dan membuat kegaduhan dan kekecewaan para suporter di media sosial.

Baca Juga: Rasisme Tak Bisa Dibenarkan, Marc Klok Kecam Hinaan Rasialis pada Patrich Wanggai

Melihat kejadian itu, Organizing Committee (OC) Piala Menpora 2021 langsung bergerak cepat. OC mencoba mengecek tayangan ulang di hak siar Piala Menpora 2021. Hasilnya tidak ditemukan adanya audio chants rasialisme ke salah satu suporter. Dipastikan sudah bahwa video itu adalah hoaks.

"Kami menghimbau kepada seluruh warga net, pecinta sepak bola Indonesia, dan penonton yang di rumah. Mari kita saling menghargai dan menjaga kelangsungan Piala Menpora 2021."

"Jangan membuat kegaduhan walaupun di dunia maya. Mohon dipahami dan sama-sama berkomitmen. Bagaimana pun, sepak bola telah menyatukan kita semua," kata Ketua OC, Akhmad Hadian Lukita.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf ada Oknum Aremania Datangi Stadion Manahan

Jiwa masing-masing suporter memang berbeda-beda. Namun suporter harus bisa mengedepankan sikap fair play dan respek demi kemajuan sepak bola Indonesia. Isu sepak bola Indonesia sudah memanas dan jangan lagi dipanaskan.

Sepak bola tidak hanya mengenal menang, kalah, dan seri. Tetapi sepak bola juga mengajarkan sportivitas. Bagaimana menyikapi kemenangan dan kekalahan. Lewat sportivitas lahir lah sebuah prestasi untuk tim. Timnas Indonesia juga akan memetik hikmahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)