MotoGP Qatar 2021 - Terlalu Lama Jadi Pembalap Pabrikan, Valentino Rossi Kebingungan Usai Tempati Grid Ke-4

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 28 Maret 2021 | 10:40 WIB
Valentino Rossi merasa senang di paddock Yamaha Petronas SRT. (twitter.com/sepangracing)

BOLASPORT.COM - Performa menjanjikan berhasil ditunjukkan Valentino Rossi dalam debut seri balap MotoGP bersama tim Petronas Yamaha SRT di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Qatar, 26-28 Maret 2021.

Setelah tampil cukup oke pada rangkaian sesi latihan bebas alias free practice (FP), Valentino Rossi sukses menempati baris kedua start balapan MotoGP Qatar 2021.

Valentino Rossi mengisi grid keempat usai mencatatkan waktu putaran 1 menit 53,114 detik.

Rossi terpaut 0,342 detik dari peraih pole position sekaligus sang murid yang kini membela tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia.

Sementara itu, posisi start kedua dan ketiga berturut-turut ditempati para pembalap Monster Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2021 - Ducati Vs Yamaha, Bagnaia Tercepat, Rossi Mantap

Berhasil mengisi posisi start keempat menjadikan Rossi pembalap tim satelit dengan rapor terbaik pada sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2021.

Oleh karena itu, sesuai regulasi, pembalap tim satelit alias independen yang menempati posisi start terbaik wajib melapor ke parc ferme.

Lucunya, Rossi sepertinya tidak memahami peraturan tersebut karena terlalu lama menyandang status pembalap tim pabrikan.

MotoGP Qatar 2021 adalah seri balap pertama Rossi sebagai pembalap tim satelit setelah tahun 2002.

Kejadian lucu ini terekam dan diunggah admin media sosial MotoGP ke akun Instagram, @motogp.

Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP Qatar 2021 - Franco Morbidelli Tercepat, Valentino Rossi Lolos Otomatis ke Q2

Dalam rekaman video pendek itu, terlihat Rossi langsung masuk ke dalam garasi timnya dan beristirahat setelah menyelesaikan sesi kualifikasi pada Sabtu (27/3/2021).

Rider Italia berjuluk The Doctor tersebut tidak memahami bahwa pembalap tim satelit dengan hasil kualifikasi terbaik wajib melapor ke parc ferme.

Alhasil, Rossi pun dipanggil panitia karena tidak segera menunjukkan batang hidungnya ke area tersebut.

Menyadari kesalahannya, Rossi langsung mengambil helmnya dan berjalan ke arah parc ferme untuk melapor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MotoGP (@motogp)

Semenjak meninggalkan tim satelit Honda, Nastro Azzuro, pada tahun 2002, Valentino Rossi memang baru kali ini membela tim satelit lagi.

Selama rentang tahun 2003 sampai 2020, Rossi adalah pembalap langganan di kalangan tim pabrikan.

The Doctor memulai karier balap MotoGP-nya dengan membela tim Honda selama empat musim (2000-2003).

Dua musim bersama tim satelit, Nastro Azzuro, dua musim lainnya di tim pabrikan Honda.

Usai meraih tiga gelar juara dunia pada tahun 2001-2003, Rossi lalu melanjutkan kiprahnya dengan membela tim Yamaha.

Baca Juga: MotoGP Qatar 2021 - Debut dengan Yamaha SRT, Valentino Rossi Tembus 10 Besar

Pada jilid pertama yang berlangsung selama tujuh musim (2004-2010), Rossi menyabet empat titel kampiun dunia MotoGP.

Merasa butuh tantangan baru, The Doctor kemudian hijrah ke tim pabrikan asal negerinya sendiri, Ducati.

Namun, alih-alih meneruskan kemagisannya, Rossi justru tampil bak pembalap medioker selama membalap untuk Ducati pada tahun 2011 dan 2012.

Tak ingin kariernya hancur, Rossi pun kembali ke pangkuan Yamaha.

Baca Juga: Hasil FP2 MotoGP Qatar 2021 - Jack Miller Pimpin Dominasi Ducati, Valentino Rossi Aman

Pada jilid keduanya membela Yamaha, Rossi nyaris meraih gelar juara dunia ke-10 pada musim 2015.

Akan tetapi, hal itu gagal terwujud karena rivalitas sengit dengan rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo, serta pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Rossi pada akhirnya hanya bisa menjadi runner-up dunia setelah menerima hukuman start dari posisi paling belakang pada balapan pamungkas musim tersebut, MotoGP Valencia.

Hukuman itu merupakan imbas dari insiden yang melibatkan dirinya dengan Marquez pada balapan MotoGP Malaysia 2015.

Kejadian ini kemudian dikenal dengan nama Sepang Clash.