Lee Zii Jia Mengaku Cocok dengan Sistem Skor 5x11 yang Diajukan Indonesia

By Delia Mustikasari - Selasa, 6 April 2021 | 15:10 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, pada semifinal All England Open 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (20/3/2021). (YOHAN NONOTTE/BADMINTON PHOTO)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mengaku tidak keberatan dengan perubahan format skor bulu tangkis dari 21x3 menjadi 11x5 setelah Olimpiade Tokyo.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengusulkan untuk mengganti 21x3 yang ada dengan format 11x5 baru setelah Olimpiade Tokyo.

Meski mengakui bahwa sistem skor 5x11 akan menguntungkannya, Lee Zii Jia tak mau terlalu bersemangat.

"Saya tidak akan mengatakan bahwa saya akan sangat senang karena perubahan sistem skor berarti pelatihan dan strategi permainan juga harus diubah," kata Lee dilansir BolaSport.com dari The Star.

Baca Juga: Gagal dalam Balapan Debut MotoGP, Adik Valentino Rossi Rindu Pizza

"Butuh waktu untuk beradaptasi karena kami telah memainkan 21 poin selama ini," ujar Lee.

Juara All England Open 2021 itu merasa sistem skor 5x11 yang lebih pendek akan mendukung pemain dengan tipe menyerang.

"Formatnya akan sesuai dengan permainan saya karena menyerang adalah keahlian saya," aku Lee Zii Jia.

"Selebihnya, saya tidak bisa mengatakan untuk saat ini siapa yang paling diuntungkan. Tetapi saya yakin sebagian besar pemain top akan beradaptasi dengan perubahan di beberapa titik."

"Kami semua cukup berpengalaman untuk menerima perubahan apa pun yang mungkin datang. Ini hanya masalah membiasakan diri," ujar Lee.

Indonesia belum lama ini melakukan pengajuan perubahan sistem skor ke BWF yang mulai ramai dibicarakan pada 3 April kemarin.

Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri, Bambang Roedyanto mengatakan bahwa perubahan sistem skor dari 3x21 ke 5x11 akan membawa dampak positif bagi kemajuan olahraga bulu tangkis.

Baca Juga: Ini Alasan PBSI Batalkan Penyelenggaraan Indonesia Masters 2021

 

BWF mengumumkan pekan lalu bahwa anggotanya akan memberikan suara selama rapat umum tahunan virtual pada 22 Mei untuk memutuskan format untuk pertama kalinya dalam lebih dari 15 tahun.

Format 21x3 saat ini telah digunakan sejak 2006. Ini menggantikan sistem 15x3.

Presiden BWF Poul-Erik Hoyer telah menjadi penggemar sistem skor 5x11 percaya bahwa hal itu akan membuat permainan lebih menarik bagi penggemar dan ramah bagi televisi.

Rencana perubahan sistem skor sudah pernah diusulkan BWF saar menggelar Rapat Umum Tahunan 2018.

Namun saat itu, mayoritas peserta rapat menolak perubahan tersebut, termasuk Indonesia.

Setelah menolak usulan BWF pada Rapat Umum Tahunan 2018, mayoritas negara peserta kemudian menginginkan pembahasan ini dilanjutkan setelah Olimpiade Tokyo 2020.

Sementara itu, Asosiasi Bulu Tangkis China (Chinese Badminton Association/CBA) sudah mencoba menerapkan sistem skor 5x11 pada kejuaraan nasional mereka pada November 2020.

Baca Juga: Kewalahan Hadapi Motor yang Kuat, Rossi: Anda Berada di Urutan Ke-15 dalam 10 Detik