Tantangan Greysia/Apriyani Usai Gapai Peak Performance Pada Awal Tahun

By Agung Kurniawan - Rabu, 7 April 2021 | 16:45 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berpose di podium kampiun bersama medali emas yang diraih usai memenangi laga final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). (BADMINTON INDONESIA)

"Dari komitmen penataan pendukung PBSI mulai dari fisik, nutrisi, sport science, semuanya meminimalkan efek usia ini," ucapnya.

Program-program baru itu ditata agar Greysia/Apriyani menjaga peak performance setidaknya hingga Olimpiade Tokyo tiba pada pertengahan tahun ini.

"Untuk pengaturan program kita akan atur lagi peak formance untuk Grace/Apri agar mencapai Olimpiade," ucap Eng Hian.

Meminimalisir potensi cedera pun menjadi salah satu fokus Eng Hian dalam menjaga kans juara dari anah asuhnya tersebut di Olimpiade.

"Untuk tiga turnamen berikutnya tujuannya beda dari turnamen awal tahun. Turnamen awal tahun memang benar penampilan yang terbaik," kata Eng Hian.

"Tiga turnamen berikutnya jelang Olimpiade saya tak ingin menilai dari performance, saya lebih menjaga dari cedera," imbuhnya.

Eng Hian pun tidak ingin terlalu fokus kepada hasil yang diraih oleh Greysia/Apriyani. Bagi dia, Olimpiade adalah momen yang tepat untuk tampil habis-habisan.

"Jadi hasil nanti dulu di turnamen Asia nanti. Greysia/Apriyani hanya ikut Malaysia [Open 2021] dan Singapore [Open 2021]," tutur Eng Hian.

"Saya hanya mengevaluasi performance Greysia/Apriyani dan calon lawan nanti di Olimpiade."

"Dan untuk menjaga dari cedera karena selesai Singapura kan satu bulan lebih sedikit lah [menuju Olimpiade Tokyo]," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Alasan PBSI Batalkan Penyelenggaraan Indonesia Masters 2021