Ngebet Beli Lionel Messi, Inter Milan Rela Bayar Empat Kali Lipat dari Harga Rekor Dunia

By Rebiyyah Salasah - Jumat, 9 April 2021 | 07:45 WIB
Megabintang Barcelona, Lionel Messi, merayakan gol ke gawang Sevilla dalam laga pekan ke-25 Liga Spanyol di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sabtu (27/2/2021). (TWITTER.COM/FCBARCELONA)

BOLASPORT.COM - Demi mendapatkan tanda tangan Lionel Messi, Inter Milan sempat mengajukan tawaran fantastis dengan membayarnya empat kali lipat dari harga rekor dunia. 

Keinginan Inter Milan untuk mendatangkan Lionel Messi ke Giuseppe Meazza sebenarnya bukan hal baru. 

Saat Inter Milan diambil alih oleh raksasa ritel China, Suning, pada 2016, pihak klub sudah berkeinginan membawa Lionel Messi

Steven Zhang, anak pemilik Suning, diketahui telah mengatakan kepada pejabat klub untuk merekrut Messi pada pertemuan di New York segera setelah mengakuisisi klub dari Erick Thohir.

Baca Juga: Belum Tentukan Masa Depan di Barcelona, Lionel Messi Tunggu Satu Hal Ini

Suning dilaporkan telah melihat keberhasilan Juventus di luar lapangan dengan membawa Cristiano Ronaldo ke Italia dan berharap mendapatkan kesuksesan serupa dengan mendatangkan Messi.

Menurut laporan Sportmediaset, Zhang bahkan dikabarkan telah menemukan sponsor di China yang bersedia membantu Inter Milan  mendanai transfer Messi.

Namun, usaha luar biasa yang dilakukan Inter untuk menggaet Messi justru dilakukan 10 tahun sebelumnya yakni pada 2006.

Messi saat itu baru saja membantu Barcelona memenangi Liga Champions 2005-2006 di bawah asuhan Frank Rijkaard. 

Untuk mendapatkan tanda tangan La Pulga, Nerazzurri merogoh kocek dalam, bahkan membayar empat kali lipat dari biaya transfer rekor dunia. 

Saat itu, Zinedine Zidane adalah pemain termahal dalam sejarah setelah bergabung dengan Real Madrid dari Juventus dengan harga 46,6 juta paun (Rp925 miliar) pada tahun 2001.

Klaim bahwa Inter Milan rela membayar mahal untuk Messi itu disampaikan Joan Laporta yang baru saja kembali menjadi presiden klub setelah terpilih untuk kedua kalinya.

TWITTER.COM/FCBARCELONA
Presiden Barcelona, Joan Laporta, memeluk Lionel Messi pada acara inaugurasi, Rabu (17/3/2021) pukul 18.00 waktu setempat.

Baca Juga: Jauhi Cristiano Ronaldo, Lionel Messi Jadi Pemain Terbaik di 2021

Ketika Inter mengajukan tawaran fantastis itu, Laporta sedang menjalani masa jabatannya pertama yang berlangsung mulai 2003 hingga 2010. 

Dia pun menegaskan bahwa saat itu pihak klub menolak dengan tegas tawaran Inter Milan untuk memboyong Messi.

"Tak seorang pun yang mencintai Barcelona dapat meragukan Messi," kata Laporta kepada Radio Onda Cero membuka ceritanya soal tawaran Inter, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.

"Kami menolak tawaran 225 juta pound (Rp4,4 triliun) yang datang dari Inter pada 2006."

"(Pemilik Inter saat itu, Masimmo) Moratti ingin membawanya ke klub (Inter)," ujarnya lagi. 

Keputusan Laporta untuk mempertahankan Messi meski mendapatkan tawaran fantastis ternyata cukup tepat. 

Pasalnya, setelah itu Messi sukses mendominasi sepak bola dunia dengan memenangi dua trofi Liga Champions lagi, delapan trofi Liga Spanyol dan enam Ballon d’Or.

Pada tahun lalu, Messi sempat membuat gempar publik sepak bola setelah mengutarakan keinginannya untuk hengkang. 

Inter Milan menjadi salah satu klub terdepan untuk menggaet Messi. 

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Anak Didik Lionel Messi Gusur Real Madrid, Barcelona Makin Dekat ke Puncak

Namun, mantan direktur Inter, Massimiliano Mirabelli, mengatakan bahwa Messi hanya akan menjadi mimpi untuk klub raksasa Italia itu. 

"Ketika saya di Inter, Presiden Zhang berbicara tentang pasar transfer dan berkata: 'Saya ingin Messi', tetapi kami harus menjelaskan itu tidak mungkin karena Financial Fair Play," ucap Mirabelli pada Agustus 2020.

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Messi lebih dari sekadar mimpi untuk Inter.

"Dia sekarang hanya memiliki sisa satu tahun di kontraknya dan Barca tidak ingin mengambil risiko kehilangan dia secara gratis pada musim panas mendatang."

"Ada keputusan penting yang harus dibuat di Spanyol, tetapi mereka tidak ingin dibiarkan dengan tangan kosong.

"Siapa pun yang ingin memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya harus melangkah maju," tuturnya mengakhiri.