Termasuk Witan Sulaeman, Pemain FK Radnik Surdulica Terancam Dihukum 2 Tahun jika Terbukti Terlibat Match Fixing

By Bagas Reza Murti - Jumat, 16 April 2021 | 15:53 WIB
Gelandang timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaeman saat menjalani Pemusatan Latihan (TC) di Kroasia. (Media PSSI)

BOLASPORT.COM - Witan Sulaeman bisa dihukum larangan bertanding 6 bulan hingga 2 tahun jika terbukti terlibat dalam kasus pengaturan skor yang menimpa FK Radnik Surdulica.

Kabar kurang sedap berhembus dari Serbia, di mana pemain timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaeman tampil bersama FK Radnik Surdulica.

Pemain timnas U-19 Indonesia tersebut bisa saja dinyatakan bersalah karena tampil dalam sebuah laga yang diduga ada praktik pengaturan skor di dalamnya.

Laga yang dimaksud adalah pertandingan pekan ke-28 Super Liga Serbia antara Rad Belgrade Vs FK Radnik Surdulica, Minggu (21/3/2021).

Laga berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Rad Belgrade atas FK Radnik.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Sudah, Shin Tae-yong Pantau 1 Pemain Lagi di Piala FA Korea

Witan Sulaeman sendiri turut tampil sebagai pemain pengganti sejak menit ke-72.

Pemain kelahiran Palu itu tampil 18 menit, dan sempat dilanggar oleh pemain lawan di penghujung laga.

Ini merupakan kali pertama Witan Sulaeman mendapat menit bermain untuk FK Radnik Surdulica di musim 2020-2021.

Laga Rad Belgrade Vs FK Radnik Surdulica menjadi salah satu dari 6 laga Liga Serbia yang dicurigai terdapat adanya praktik pengaturan skor (match fixing).

Dilansir BolaSport.com dari media Serbia, Danas, motif dari pengaturan skor adalah pembayaran dari hasil judi dan pertaruhan klub yang membutuhkan 3 poin.

Danas melaporkan jika laga antara Rad Belgrade Vs Radnik Surdulica telah ditarik dari daftar taruhan sebelum laga dimulai.

Dikabarkan, Radnik merelakan poin penuh saat itu lantaran Rad Belgrade membutuhkan 3 poin demi terhindar dari zona degradasi.

Baca Juga: UEFA Curigai Laga FK Radnik Surdulica, Witan Sulaeman Diduga Terlibat Pengaturan Skor

YOUTUBE.COM/SUPER LIGA SRBIJE
Pemain timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaeman akhirnya mencatat menit bermain untuk timnya di Liga Serbia, FK Radnik Surdulica, Minggu (21/3/2021).

Faktanya, pelatih Radnik, Slavoljub Djordjevic memang hanya membawa 15 pemain saat melaawat ke Rad Belgrade.

Berikut 6 laga yang dicurigai terdapat praktik match-fixing di Liga Serbia.

  • Mladost 0-2 Zlatibor, pekan ke-25 pada (3/3/2021)
  • Macva 3-1 Proleter, pekan ke-26 pada (7/3/2021)
  • Rad Belgrade 2-0 Radnik Surdulica, pekan ke-28 pada (21/3/2021)
  • Novi Pazar 5-0 Proleter, pekan ke-29 pada (2/4/2021)
  • Mladost 4-1 Radnicki, pekan ke-29 pada (1/4/2021)
  • Rad Belgrade 2-0 Vojvodina, pekan ke-30 pada (7/4/2021)

Dugaan ini muncul setelah adanya kabar jika UEFA meminta federasi sepak bola Serbia (FSS) untuk menyelidiki beberapa laga atas dugaan pengaturan skor.

"Benar bahwa kami menerima informasi khusus dari UEFA yang menunjukkan kemungkinan penyimpangan yang mengarah pada pelanggaran integritas di beberapa pertandingan," ujar salah satu juru bicara FSS, Milan Vokuvic seperti dikutip BolaSport.com dari Sportklub.rs.

"FSS telah memproses laporan tersebut namun saat ini kami tak bisa mengungkapkan detailnya lebih lanjut."

"Kami akan menginformasikan kepada publik tentang temuan kami pada waktu yang tepat," tambahnya.

Baca Juga: Ketimbang Bakar Duit demi Kane atau Haaland, Man United Pertahankan Cavani Saja

Jika FK Radnik Surdulica terbukti bersalah dan terlibat pengaturan skor, bukan tidak mungkin hukuman berat menunggu klub tersebut.

Laporan dari Danas menyebut berdasarkan pasal 80 dalam aturan FSS, klub akan dihukum pengurangan 30 poin di klasemen.

Hukuman juga berlaku untuk pemain yang terbukti terlibat.

Mereka akan dihukum larangan bermain setidaknya 6 bulan hingga 2 tahun.

Sementara itu, presiden klub FK Radnik Surdulica, Stanislav Toncev membantah semua tuduhan pengaturan skor yang mengarah ke klubnya.

Baca Juga: Pertama Berpuasa di Indonesia, Farshad Noor Akui Pertama Kali Banyak Muslin Dalam Timnya

Menurutnya dugaan pengaturan skor yang dialamatkan UEFA adalah pertandingan di Prva Liga (kasta kedua), bukan di Super Liga.

"Ini adalah hal yang sembrono," ujar Toncev dilansir BolaSport.com dari Juznevesti.

"Apa yang datang dari UEFA secara resmi tidak ada hubungannya dengan pertandingan Liga Super Serbia, tetapi di Prva Liga."

"Tuduhan yang tidak serius dan memalukan," tambahnya.

Stanislav Tancev memastikan FK Radnik tampil dengan jujur di setiap pertandingan musim ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)