Perdana Menteri Inggris Siap Bantu Jegal European Super League

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 20 April 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi European Super League (TWITTER.COM/SPORF)

BOLASPORT.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tidak sepakat dengan wacana adanya European Super League. Ia akan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mencegah liga tersebut terjadi.

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, sebanyak 12 klub elite Eropa mengumumkan kesepakatan proposal European Super League pada Minggu (18/4/2021). 

Liga Inggris mewakilkan anggota kelompok The Big Six Premier League, yakni Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.

Pengumuman tersebut menimbulkan reaksi keras dari banyak kalangan karena dianggap merusak piramida kompetisi sepak bola. 

Bahkan, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menentang keras rencana digelarnya kompetisi tersebut dan menolak proposal yang sudah diajukan.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, turut masuk barisan orang-orang yang kontra dengan European Super League

“Kami akan melihat apa yang bisa dilakukan bersama para otoritas sepak bola untuk memastikan European Super League tidak berlanjut seperti yang diwacanakan,” kata Johnson.

“Menurut saya ini bukan kabar baik untuk para penggemar, begitu juga untuk sepak bola di Inggris."

"Klub-klub ini bukan cuma merek global yang hebat, tetapi juga punya akar sejarah dari kota dan komunitas lokal.”

Baca Juga: Tolak European Super League, Herrera: Orang Kaya Curi Sepak Bola yang Telah Diciptakan

“Mereka harus punya ikatan dengan para penggemar di komunitas mereka. Jadi, sangat penting situasinya bertahan seperti itu.”

“Saya tidak suka dengan proposal European Super League. Pihak pemerintah Inggris akan melihat apa yang bisa kami lakukan,” tutur Johnson melanjutkan. 

Johnson bukan satu-satunya perwakilan pemerintah yang tidak setuju dengan wacana European Super League

Baca Juga: Imbas European Super League, Presiden UEFA Larang Pemain dari 12 Klub Pendiri Tampil di Piala Dunia dan Euro

Sekretaris Departemen Digital, Budaya Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden, tak segan menyebut pengumuman European Super League sebagai hari kelabu untuk sepak bola. 

Perdana Menteri Prancis, Emmanuel Macron, juga berjanji menempuh langkah serupa dengan Johnson. 

Macron mengatakan Prancis akan mendukung semua langkah yang ditempuh badan otoritas sepak bola agar wacana European Super League tidak terjadi. 

Baca Juga: Tolak European Super League, Luis Figo Sebut Para Pemilik Klub Serakah

Selain enam klub Liga Inggris, tim lain yang berpartisipasi di European Super League adalah Inter Milan, AC Milan, dan Juventus selaku wakil Liga Italia.

Sementara itu, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid menjadikan diri mereka sebagai wakil dari Liga Spanyol.

European Super League sudah memancing reaksi negatif dari banyak pihak karena dianggap sebagai ajang menunjukkan keserakahan klub-klub besar. 

Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand, tak segan mengatakan European Super League adalah perang terhadap sepak bola.  

"Saya pikir pemisahan diri yang dilakukan klub-klub ini, ini adalah perang melawan sepak bola," kata Ferdinand, dikutip BolaSport.com dari BT Sport.

"Ini aib. Itu memalukan dan bertentangan dengan segala hal tentang sepak bola."

"Ini sepenuhnya hanya tentang satu hal dan itu adalah uang. Yang kaya semakin kaya, dan yang lainnya bahkan tidak dipertimbangkan,” ujar Ferdinand melanjutkan.