Florentino Perez Permalukan Diri Sendiri dengan Wacana European Super League

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 22 April 2021 | 07:00 WIB
Presiden Real Madrid, Florentino Perez, berbicara dalam konferensi pers. (TWITTER.COM/REALMADRID)

BOLASPORT.COM - Mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menilai suksesornya, Florentino Perez, mempermalukan diri sendiri dengan wacana menggulirkan European Super League

Publik sepak bola sempat dibuat gempar dengan keputusan 12 klub Eropa menyetujui pembentukan European Super League pada Minggu (18/4/2021).

European Super League sendiri merupakan konsep kompetisi antarklub di Eropa yang akan mempertemukan 20 tim elite Benua Biru.

Kompetisi ini sekaligus akan menjadi tandingan dari Liga Champions milik UEFA.

Florentino Perez merupakan pelopor dari terbentuknya konsep European Super League.

Namun, rencana itu kini terancam gagal karena sembilan klub sudah menyatakan batal mengikuti European Super League

Gelombang pembatalan dimulai dari dua klub Liga Inggris, Manchester City dan Chelsea, pada Selasa (20/4/2021).

Langkah mereka diikuti empat klub lain: Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Manchester City. 

Baca Juga: Bikin Kompetisi Tandingan, Bos Villarreal: Florentino Perez Orang Egois!

Dua klub Liga Italia, AC Milan dan Inter Milan, serta wakil Liga Spanyol, Atletico Madrid, kemudian mengikuti jejak The Big Six Liga Inggris. 

Ramon Calderon, presiden Real Madrid periode 2006-2009, mengecam Florentino Perez dan inisiatifnya menggelar European Super League

“Kejadian ini sangat memalukan. Menurut saya kepemimpinan Perez sangat buruk, terlihat dari caranya muncul di program tengah malam di stasiun televisi dan mengklaim ia akan menyelamatkan sepak bola,” kata Calderon, dikutip BolaSport.com dari AS. 

Baca Juga: European Super League Tinggal Sisakan Real Madrid dan Barcelona, Koeman Kritik UEFA Mata Duitan

“Dia juga mengakui bahwa Real Madrid diambil alih miliarder dan membuat klub menjadi lemah.” 

European Super League adalah kesalahan besar, apalagi Perez melakukannya tanpa berkonsultasi dengan anggota klub. Seandainya proyek ini punya pengaruh signifikan, keinginan Perez bisa terlaksana.”

Calderon juga mengecam langkah Perez yang tidak meminta pertimbangan para anggota klub. 

“Semua orang sudah mengatakan bahwa Real Madrid adalah milik anggota klub. Seharusnya proyek sebesar European Super League dikonsultasikan dengan mereka,” ucapnya. 

Baca Juga: Beri Contoh ke Barcelona dan Real Madrid, Atletico Madrid Resmi Mundur dari European Super League

“Perez tidak melakukan itu. Sekarang citra dirinya rusak berat,” tutur Calderon lagi. 

Sebelumnya, Perez mengaku mati-matian membentuk ajang ini karena ingin menyelamatkan sepak bola pada masa mendatang.

"UEFA bekerja dalam format lain. Pertama, saya tidak memahaminya dan kedua, tidak menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk menyelamatkan sepak bola," kata Perez seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.

"Ketika saya mengatakan menyelamatkan sepak bola, saya bermaksud menyelamatkan semua orang sehingga selama 20 tahun ke depan setidaknya kita bisa hidup damai."

"Situasinya sangat dramatis."

"Kami yakin format ini bisa menyelamatkan sepak bola, seperti Piala Eropa menyelamatkan sepak bola pada tahun 1950-an."

Dengan rencana European Super League yang seolah menunggu waktu untuk kolaps, sesama inisiator turnamen, Andrea Agnelli, mulai pesimistis. 

“Saya masih yakin rencana European Super League sangat bagus, tetapi saya tak yakin proyek ini akan berlanjut,” kata chairman klub Juventus itu, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.