Penghapusan Degradasi di Liga 1 2021 Dinilai Bisa Bangkitkan Match Fixing

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 24 Mei 2021 | 19:15 WIB
Penyerang Madura United, Greg Nwokolo, saat merayakan gol di sebuah pertandingan Liga 1. (LIGA-INDONESIA.ID)

“Ini sebenarnya bukan tidak ada degradasi, tapi formatnya ada dua tim dari Liga 2 yang promosi jadi rencana PSSI ada 20 tim pada musim berikutnya, Mau tidak mau harus begitu,” ujar Greg Nwokolo dilansir dari Kompas.com, Senin (24/5/2021).

“Menurut saya rencana PSSI begini, ketika musim ini tanpa degradasi dan tetap ada promosi maka di musim berikutnya akan ada tiga tim yang degradasi dan satu lagi playoff.”

"Menurut saya akan lebih seru dan kompetitif."

Akan tetapi, Greg juga melihat satu bahaya besar di balik penghapusan sistem degradasi.

Baca Juga: Tiga Pemain Absen di Latihan Perdana Persib Bandung

INSTAGRAM.COM/MADURAUNITED.FC
Greg Nwokolo bersama skuad Madura United saat tiba di Johor Bahru, Malaysia, Minggu (19/1/2020).

Menurutnya, penghapusan sistem ini berpotensi membangkitkan kembali praktik jual beli pertandingan atau match fixing.

Menurut Greg, praktik match fixing sejatinya tidak harus terjadi karena campur tangan mafia bola.

Klub-klub bisa saja melakukan kongkalikong guna mengatur pihak mana yang menang dan mana yang kalah.

Oleh sebab itu, jika tetap ingin Liga 1 2021 tanpa degradasi, PSSI dan PT LIB wajib bertanggung jawab dan mengantisipasi risiko-risiko yang ada.

Baca Juga: AC Milan Dipuji dan Bikin Bingung Stefano Pioli Pasca-Kemenangan atas Atalanta