Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penghapusan Degradasi di Liga 1 2021 Dinilai Bisa Bangkitkan Match Fixing

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 24 Mei 2021 | 19:15 WIB
Penyerang Madura United, Greg Nwokolo, saat merayakan gol di sebuah pertandingan Liga 1. (LIGA-INDONESIA.ID)

BOLASPORT.COM - Mantan kapten Madura United, Greg Nwokolo, menilai penghapusan degradasi di Liga 1 berpotensi menghidupkan lagi match fixing.

Wacana tentang penghapusan degradasi di Liga 1 musim 2021 masih terus bergulir.

Seperti diketahui, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menggodok regulasi baru untuk menggelar Liga 1 di tengah pandemi Covid-19.

Wacana untuk menghapuskan degradasi musim ini mencuat untuk mengakomodasi kondisi klub-klub yang kesulitan akibat pandemi.

Baca Juga: Arema FC Tantang Klub Milik Raffi Ahmad, Rans Cilegon FC

Meski begitu, PSSI dan PT LIB tetap akan mengadakan promosi bagi dua klub Liga 2.

Dengan begitu, peserta Liga 1 musim depan akan berubah dari 18 klub menjadi 20 klub.

Menanggapi wacana tersebut, mantan pemain Madura United, Greg Nwokolo, memberikan tanggapan positif.

Pria yang kini tidak memiliki klub itu merasa liga bisa saja menjadi lebih seru dan kompetitif karena tidak ada degradasi.

Baca Juga: Pengakuan Marc Marquez yang Tak Tahu Kapan Fisiknya Pulih 100 Persen

“Ini sebenarnya bukan tidak ada degradasi, tapi formatnya ada dua tim dari Liga 2 yang promosi jadi rencana PSSI ada 20 tim pada musim berikutnya, Mau tidak mau harus begitu,” ujar Greg Nwokolo dilansir dari Kompas.com, Senin (24/5/2021).

“Menurut saya rencana PSSI begini, ketika musim ini tanpa degradasi dan tetap ada promosi maka di musim berikutnya akan ada tiga tim yang degradasi dan satu lagi playoff.”

"Menurut saya akan lebih seru dan kompetitif."

Akan tetapi, Greg juga melihat satu bahaya besar di balik penghapusan sistem degradasi.

Baca Juga: Tiga Pemain Absen di Latihan Perdana Persib Bandung

INSTAGRAM.COM/MADURAUNITED.FC
Greg Nwokolo bersama skuad Madura United saat tiba di Johor Bahru, Malaysia, Minggu (19/1/2020).

Menurutnya, penghapusan sistem ini berpotensi membangkitkan kembali praktik jual beli pertandingan atau match fixing.

Menurut Greg, praktik match fixing sejatinya tidak harus terjadi karena campur tangan mafia bola.

Klub-klub bisa saja melakukan kongkalikong guna mengatur pihak mana yang menang dan mana yang kalah.

Oleh sebab itu, jika tetap ingin Liga 1 2021 tanpa degradasi, PSSI dan PT LIB wajib bertanggung jawab dan mengantisipasi risiko-risiko yang ada.

Baca Juga: AC Milan Dipuji dan Bikin Bingung Stefano Pioli Pasca-Kemenangan atas Atalanta

PSSI selaku federasi dan PT LIB sebagai operator harus berani melindungi semangat kompetisi di Liga 1 itu sendiri.

“Artinya, kalau PSSI berani menerapkan hal itu (tanpa degradasi) maka mereka harus tanggung jawab."

"Mereka harus lebih agresif terhadap semua tim,” tutur suami dari super model Kimmy Jayanti ini.

“Kalau sampai ada kejadian tidak dinginkan seperti match fixing dan semacamnya ya harus disikat klub itu,” tegas Greg.

“Jadi saya harap ketika PSSI mengambil keputusan seperti itu semua tingkatan harus punya komitmen yang sama."

"Jangan sampai karena tidak ada degradasi klub-klub hanya sekedar main-main saja,” pungkas pria yang pernah delapan kali membela Timnas Indonesia tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P