Bukan Salah De Gea, Kegagalan Man United karena Pertahanannya Lebih Lembek dari Kue Muffin

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Senin, 7 Juni 2021 | 07:15 WIB
Para pemain Manchester United bersiap untuk melakukan adu penalti di final Liga Europa 2020-2021. (TWITTER.COM/BLEACHERREPORT)

Baca Juga: Kieran Trippier Datang, Spider-Man Bisa Alih Posisi di Man United

Gabino bahkan menilai pertahanan milik Solskjaer lebih lembut dari kue muffin karena sudah tampak bobrok sejak awal.

"Saya selalu percaya bahwa tim adalah cerminan sejati dari karakter pelatihnya," kata Gabino, dikutip BolaSport.com dari The Sun.

"Anda bisa melihat kala mereka dipimpin oleh Sir Alex Ferguson dan mereka tidak menunjukkan belas kasihan."

"Tim Solskjaer lebih lembut dari muffin dan David harus menerima konsekuensi dari kelemahan di pertahanan."

Baca Juga: Barcelona Kecele, Georginio Wijnaldum Pilih Gabung Paris Saint-Germain

"Anda perlu melindungi aset terbaik Anda di dalam tim, tapi hanya ada kekacauan yang tidak terkendali antara lini tengah dan pertahanan dengan celah."

"Pada dasarnya, tim Ole memiliki kelemahan pertahanan yang brutal. Kedua bek tengah terlalu lambat, mereka tidak mampu berkoordinasi dan tim-tim lain sangat menyadari itu."

TWITTER.COM/MAILSPORT
Momen gol menit-menit akhir yang dicetak oleh Dominic Calvert-Lewin ke gawang David de Gea paksa laga Manchester United kontra Everton berkesudahan imbang 3-3.

"Masalah besarnya adalah organisasi taktik Solskjaer."

"Kekurangan pertahanan Man United merendahkan De Gea dan Solskjaer tidak meyakinkan saya."

Baca Juga: Manchester United Lebih Unggul dari Liverpool, Liga Inggris Buktinya

"Di masa lalu, Roy Keane dan Paul Scholes tidak hanya mendikte permainan, tapi juga melakukan pekerjaan kotor dan menjadi tulang punggung pertahanan."

"Di tim Solskjaer, justru Edinson Cavani adalah bek terbaik!" ujar Gabino melanjutkan.