Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Hasil Minor pada Simulasi Tak Buat PBSI Khawatir

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 22 Juni 2021 | 18:20 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky di pelatnas Cipayung, Jakarta. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Kekalahan yang dialami empat wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 pada partai simulasi tidak ditanggapi berlebihan oleh PBSI.

Empat wakil Indonesia pada Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 tumbang pada partai simulasi yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta, 16-17 Juni.

Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Keempat pemain dan pasangan tersebut takluk dari rekan mereka di Pelatnas.

Baca Juga: Greysia/Apriyani Enjoy Hadapi Olimpiade Tokyo 2020

Adapun tiga wakil lain yaitu Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu memetik kemenangan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, tidak merasa gusar dengan hasil yang diraih para pemain pada Simulasi Olimpiade.

Hasil Simulasi Olimpiade dipandang Rionny sebagai kesempatan untuk mendapat gambaran dari progres latihan para pemain.

Rionny pun memaklumi ada pemain yang belum maksimal karena simulasi dilakukan berbarengan dengan latihan berat menuju pesta olahraga empat tahunan itu.

Baca Juga: Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 - Ini Pesan Menyentuh Shesar kepada Anthony dan Jonatan

"Saya lihat untuk tim Olimpiade sudah cukup siap, terutama untuk yang bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya", ujar Rionny, dikutip dari Badminton Indonesia.

Meski begitu, bukan berarti tidak akan ada evaluasi dari hasil simulasi pekan lalu.

"Untuk yang kalah, mereka harus benar-benar melakukan evaluasi dengan pelatih," kata Rionny.

"Ini kesempatan untuk cepat menyadari apa yang masih kurang untuk pertandingan di Olimpiade nanti," lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020

Rionny sendiri merasa para pemain masih perlu kesempatan lain untuk merasakan kembali atmosfer pertandingan sesungguhnya.

Dia melihat dari aspek fisik dan teknik penampilan Anthony dkk. pada Simulasi Olimpiade sudah oke, hanya saja masih canggung dan belum lepas.

Sebagai informasi, sebagian besar pemain yang akan terjun di Olimpiade tidak mencicipi turnamen internasional sejak All England Open pada Maret lalu.

"Pelatih harus jeli melihat ini. Makanya saya harapkan mereka untuk kembali mengadakan latih tanding sendiri, dua atau tiga kali," sambung Rionny.

Baca Juga: Utang 30 Persen Ditutup Kento Momota demi Emas Olimpiade Tokyo 2020

"Buat seperti di turnamen, ada umpire dan lain-lain karena kalau kita bikin lagi seperti kemarin sudah tidak ada waktu," ucapnya lagi.

Tim bulu tangkis Indonesia rencananya akan bertolak ke Jepang pada 8 Juli 2021.

Mereka akan menjalani pemusatan latihan selama dua minggu di Kumamoto dan satu minggu di Tokyo sebelum Olimpiade berlangsung.

Rionny cukup puas melihat tingginya motivasi para pemain dalam masa persiapan menuju turnamen olahraga paling akbar tersebut.

"Semoga kita bisa mencapai tujuan meraih medali sebanyak-banyaknya," tegas Rionny

Baca Juga: Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Masih Punya PR