Penakluk Jonatan Christie Tak Mau Cuma Jadi Penggembira pada Olimpiade Tokyo 2020

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 10 Juli 2021 | 00:40 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, berpose di area mixed zone Indonesia Masters (DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, mengaku tak mau cuma sekadar jadi penggembira pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Anders Antonsen lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah tampil impresif sepanjang tahun 2019.

Pada tahun tersebut, Antonsen berhasil menjuarai Indonesia Masters dan European Games, serta menjadi runner-up Kejuaraan Dunia BWF.

Bahkan, dalam perjalanan meraih titel kampiun pertamanya, Antonsen mampu mengalahkan sederet pemain elite yakni Jonatan Christie pada babak semifinal dan Kento Momota pada laga final.

Baca Juga: Wimbledon 2021 - Maju ke Final, Matteo Berrettini Ukir Sejarah

"Saya punya banyak kenangan bagus dari tahun 2019. Saya mendapatkan progres luar biasa pada tahun itu. Tiba-tiba saja, saya sudah berada di paruh atas peringkat dunia," tutur Antonsen, dikutip dari BWF.

"Sorotan utamanya ialah menjuarai Indonesia Masters; gelar juara besar pertama saya. Lalu, medali perak pada Kejuaraan Dunia."

"Semuanya berjalan lancar. Latihan saya juga sangat baik, saya tampil konsisten. Tidak ada cedera besar atau apapun seperti itu. Secara keseluruhan, itu adalah tahun yang sangat, sangat baik," tutur dia lagi.

Baca Juga: Aleix Espargaro Sebut Marc Marquez Lebih Baik dari Valentino Rossi

Nasib kurang mujur lalu dirasakan Antonsen pada tahun berikutnya, tepatnya pada All England Open 2020.

Saat tengah menjalani pertandingan semifinal melawan Chou Tien Chen (Taiwan), Antonsen mendapat cedera pergelangan kaki dan terpaksa mundur dari turnamen.

Insiden ini tentu menjadi mimpi buruk bagi Antonsen mengingat Olimpiade hanya berjarak empat bulan.

Namun, Dewi Fortuna rupanya masih berpihak kepadanya.

BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, bersalaman setelah mengalahkan Anders Antonsen (Denmark) pada perempat final French Open 2019 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Jumat (25/10/2019).

Tak lama kemudian, Komite Olimpiade Internasional alias International Olympic Committee (IOC) memutuskan menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 hingga satu tahun karena pandemi virus Corona alias Covid-19.

Kini, dengan cedera yang sudah sepenuhnya pulih, Antonsen siap menampilkan performa terbaiknya di Jepang.

"Saya tidak tahu apakah saya sudah berada dalam kondisi yang bagus pada Olimpiade jika tetap berlangsung sesuai rencana awal," kata Antonsen.

"Saya ingat merasa senang karena Olimpiade ditunda, bukan dibatalkan," ucap dia melanjutkan.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Tiba di Jepang, Minions dkk Negatif Covid-19

Usai menjuarai turnamen kandangnya, Denmark Open 2020, Anders Antonsen kembali menggebrak.

Kali ini, pebulu tangkis berusia 24 tahun itu meraih gelar juara BWF World Tour Finals 2020 dengan mengalahkan kompatriotnya, Viktor Axelsen.

Berbekal hasil itulah, kepercayaan diri Antonsen terus tumbuh.

"Saya sangat penasaran untuk mengalami Olimpiade. Saya menantikan untuk memulai itu dan merasakannya dengan tubuh saya sendiri. Saya sangat bersemangat dan tak sabar melihat para pemain kembali beraksi," tutur dia.

"Tentu saja, saya bisa menantang semua pemain. Saya tidak merasa ada tekanan tambahan karena peringkat dunia. Saya malah tambah pede dari situ."

Baca Juga: Ada di Pucuk Klasemen, Fabio Quartararo Tolak Dianggap Favorit Juara

"Saya ingin meraih medali dan jelas ingin sekali mendapatkan emas. Saya jelas tidak pergi ke Tokyo untuk hanya bersenang-senang dan merasakan Olimpiade," ucap Antonsen menjelaskan.

"Saya ingin tampil bagus, tetapi tidak yakin bagaimana hidup saya bisa berubah."

"Ada banyak pertanyaan dan saya penasaran mendapatkan jawaban untuk itu semua," kata dia lagi.

Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.

Berdasarkan jadwal, rangkaian pertandingan bulu tangkis akan dimulai pada 24 Juli, sementara laga perebutan medali digelar pada 30 Juli-2 Agustus 2021.