EURO 2020 - Inggris Main di Kandang 6 Kali, Presiden UEFA: Tidak Adil

By Adi Nugroho - Sabtu, 10 Juli 2021 | 15:30 WIB
Striker timnas Inggris, Harry Kane, merayakan gol ke gawang timnas Denmark dalam laga semifinal EURO 2020 di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021). (TWITTER.COM/EURO2020)

BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyebut gelaran EURO 2020 yang menggunakan sistem multi-kota sebagai tuan rumah tidak adil.

EURO 2020 memang menggunakan sistem yang sama seperti edisi sebelumnya, EURO 2016, yakni putaran final yang diikuti 24 tim dan babak gugur dimulai dari 16 besar.

Namun, ada yang berbeda antara EURO 2016 dengan Piala Eropa kali ini terkait tuan rumah penyelenggara,

Pada gelaran EURO 2016, Prancis menjadi tuan rumah tunggal dan menyediakan 10 stadion untuk menggelar seluruh pertandingan.

Baca Juga: Final EURO 2020 - Italia dan Inggris adalah 2 Tim Terbaik Saat Ini

Sementara dalam gelaran tahun ini, EURO 2020 menggunakan sistem tuan rumah multi-kota, yang berarti tidak hanya satu negara yang menjadi tuan rumah partai Piala Eropa.

Awalnya ada 13 kota di seluruh Eropa yang akan menjadi tuan rumah EURO 2020.

Namun, karena pandemi COVID-19, jumlah tuan rumah EURO 2020 dikurangi menjadi 11 kota, yakni London, Glasgow, Amsterdam, Kopenhagen, Saint Petersburg, Seville, Munich, Baku, Roma, Bucharest, dan Budapest.

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis China Incar 3 Emas pada Olimpiade Tokyo 2020