EURO 2020 - Inggris Main di Kandang 6 Kali, Presiden UEFA: Tidak Adil

By Adi Nugroho - Sabtu, 10 Juli 2021 | 15:30 WIB
Striker timnas Inggris, Harry Kane, merayakan gol ke gawang timnas Denmark dalam laga semifinal EURO 2020 di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021). (TWITTER.COM/EURO2020)

Keputusan menggelar EURO 2020 dengan sistem tuan rumah multi-kota pun menuai kritik.

Pasalnya, tim yang mampu melangkah jauh pada gelaran Piala Eropa kali ini hanyalah tim yang memainkan semua pertandingan fase grupnya di rumah sendiri.

Setidaknya ada empat tim yang melangkah jauh karena memainkan tiga pertandingan fase grupnya di kandang sendiri, yakni Denmark, Inggris, Italia, serta Spanyol, dan keempat tim itu lolos ke semifinal EURO 2020.

Baca Juga: Di Depan Mike Tyson, Oscar De La Hoya Tantang Raja Tinju Dunia

Bahkan, Inggris bakal memainkan enam pertandingan di kandang sendiri, Stadion Wembley.

Rincian dari pertandingan timnas Inggris di Wembley dalam gelaran EURO 2020 adalah tiga pada fase grup, satu pada babak 16 besar, satu pada semifinal, dan terakhir adalah partai final, di mana timnas Inggris akan berhadapan dengan timnas Italia.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, sadar betul akan besarnya keuntungan dan kerugian yang dialami tim peserta EURO 2020 karena sistem tuan rumah multi-kota.

Baca Juga: Jelang Final EURO 2020, Gareth Southgate Kirim Pujian untuk Roberto Mancini

Oleh karena itu, Aleksandar Ceferin pun menegaskan bahwa dia tidak akan lagi mendukung gelaran Piala Eropa dengan tuan rumah multi-kota karena menurutnya itu tidak adil, khususnya untuk para penggemar.

"Saya tidak akan mendukungnya lagi," kata Ceferin saat ditanya tentang Piala Eropa multi-kota lainnya seperti dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.