Menuhankan Sepakbola Tidak Akan Menyelamatkan Manusia

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 12 Juli 2021 | 07:15 WIB
Suporter Persija Jakarta, The Jak Mania. (MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM)

Ketiadaan kamar membuat banyak pasien terlantar di tenda-tenda darurat dan selasar-selasar rumah sakit.

Sebanyak apa pun uang yang kita miliki, kita tak bisa mendapat prioritas lantaran kamar yang memang tidak tersedia.

Banyak orang meninggal di IGD karena tak bisa mendapat perawatan.

Belum lagi orang-orang yang harus meregang nyawa sendirian di kamar kostnya karena terpaksa menjalani isoman.

Di antara mereka-mereka yang menderita, ada yang seumur hidupnya mendukung Persib Bandung, ada yang mengaku Bonek Mania, ada yang mencintai Persija sepenuh hatinya.

Baca Juga: Espargaro: Keputusan Vinales Tinggalkan Yamaha Bukan Langkah Mundur

Berangkat dari kesadaran itu, tegakah kita menambah beban mereka-mereka yang berjuang melawan Covid-19 dengan memaksa menggelar pertandingan sepakbola?

Sekiranya sudah saatnya kita mendahulukan sepakbola yang menyelamatkan.

Berani berhenti dan menyepi, seperti lirik lagu Navicula, menjadi usaha paling baik dari para penikmat dan pelaku sepakbola untuk melawan pandemi.

Satu yang perlu kita yakini, sepakbola akan kembali, tapi bukan saat ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)