Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Kisah 2 Pelatih Indonesia Cetak Sejarah untuk Negeri Orang

By Bagas Reza Murti - Minggu, 1 Agustus 2021 | 05:45 WIB
Flandy Limpele, saat menyaksikan Aaron Chia/Soh Wooi Yik menang atas pasangan Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 17-21, 21-17-21, 21-14 pada pertandingan perebutan medali perunggu yang digelar di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Sabtu (31/7/2021). (ASTRO ARENA)

Namun, sebelum ke Guatemala, ia pernah melatih tim bulu tangkis lokal di Ekuador.

Kini, Qadafi akan mempersiapkan Kevin Cordon menghadapi parati semifinal melawan Viktor Axelsen (Denmark), Minggu (1/8/2021).

Selain Muamar Qadafi, ada juga Flandy Limpele yang punya kisah sukses bersama ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik menang atas pasangan Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 17-21, 21-17-21, 21-14 pada pertandingan perebutan medali perunggu yang digelar di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Sabtu (31/7/2021).

Baca Juga: Juventus, Inter Milan Mau Rebutan Scudetto Lagi? Lewati Dulu AS Roma

NOC INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, memberi gestur selamat dengan raket mereka kepada Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) usai pertandingan perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021).

Kemenangan ini membuat Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempersembahkan medali perunggu buat Malaysia, sekaligus medali pertama buat negeri jiran di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.

Berkat torehan medali pertama ini, posisi Malaysia mengalami perbaikan ke peringkat ke-67 di tabel perolehan medali sementara.

Kesuksesan raihan medali pertama Malaysia tak bisa dilepaskan dari salah satu orang Indonesia, yakni Flandy Limpele yang menjadi pelatih ganda putra Malaysia.