Keputusan Pensiun Greysia Polii Diharapkan Tidak Terburu-buru

By Muhamad Husein - Selasa, 3 Agustus 2021 | 19:50 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berpose setelah memastikan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021). (NOC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, diharapkan tidak terlalu terburu-buru dalam memutuskan pensiun usai meriah medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii baru saja meraih medali emas bersama Apriyani Rahayu pada nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo

Setelah kompetisi ajang multi olahraga itu, nama Greysia Polii lalu dikaitkan dengan masa pensiun

Hal ini mengingat usia Greysia Polii yang sudah tidak muda lagi dengan menginjak 33 tahun. 

Baca Juga: Ganda Putri China Kompak Takjub dengan Semangat Juang Greysia Polii

Namun, Ketua PB Jaya Raya Imelda Wiguna meminta Greysia Polii tidak perlu terburu-buru memutuskan gantung raket.

Salah satu alasannya adalah menunggu regenerasi terlebih dahulu demi mendapatkan tandem baru untuk Apriyani Rahayu.

Dia berkaca dari kasus legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, yang dianggap pensiun terlalu cepat.

Sehingga saat itu terjadi kekosongan atlet tunggal putri dalam meraih kejayaan lagi.

Baca Juga: Update Peringkat BWF - Greysia/Apriyani Raih Emas tetapi Lawan yang Naik Posisi

"Begini, pengalaman yang lalu-lalu ketika di satu kelompok ada yang juaranya, ada yang bagusnya, jangan langsung berhenti," kata Imelda via Zoom, Rabu (3/8/2021).

"Tunggu dulu di bawahnya untuk naik. Contoh, Susy menurut saya terlalu cepat retired, seharusnya ada Mia Audina, tatapi dia pergi ke Belanda."

"Jadi pada saat it,  terjadi semacam kekosongan atau gap yang terlalu tinggi. Dan merangkaknya susah. Penting sekali kalau ada yang senior yang pernah juara sehingga atlet-atlet di bawahnya menjadi besar hati," tutur Imelda.

Baca Juga: Hujan Bonus Mengguyur Greysia/Apriyani usai Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020, Mulai Sapi Hingga Rumah

Dengan adanya sosok yang berprestasi, Imelda yakin para atlet bisa lebih termotivasi saat turun ke lapangan.

Maka dari itu, Greysia diharapkan bisa menunggu waktu yang pas selagi mencari pengganti yang cocok untuk Apriyani.

Meski demikian, Imelda tidak memaksakan kehendaknya dan mengembalikan lagi keputusan kepada Greysia.

"Contoh, kalau kita masuk ke lapangan atau hall pertandingan, tim Indonesia masuk nih, orang itu udah tepuk tangan. Kita jadi besar hati, artinya tidak dipandang besar oleh orang lain," ujar Imelda.

"Maksud saya, kalau boleh nih, mau minta ke suaminya Greys, ditahan dulu kenapa. Kira-kira setengah tahun, atau satu tahun lagi. Kan Greys suka ngomong, 'Saya sih niru Ci Im aja deh, kan Ci Im sudah punya anak aja masih main dan masih berprestasi'."

"Kalau begitu sih dengan rasa egoisnya saya, tunggu sampai Apri bisa dapat partner yang pas."

"Jangan ditinggal pas begitu. Sayang, ini kan aset kita. Ya kalo sampai terjadi lama pengganti Greys, kita yang rugi sih. Ya itu tergantung Greys dan keluarganya, itu hanya harapan saya. Tunggu dulu sampai ada pengganti Greys.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia Polii Raih Medali Emas, Dua Rekor Pecah