Sakit Stroke dan Tak Punya Uang, Mantan Pelatih Persib dan Persija Dideportasi dari Indonesia

By Hugo Hardianto Wijaya - Rabu, 15 September 2021 | 17:50 WIB
Arcan Iurie saat memantau para pemain Borneo FC berlatih jelang pertandingan ujicoba lawan tim tuan rumah Bali united di Stadion Gelora Trisakti Kuta, Badung, Senin (1/6/2015). (TRIBUN_BALI/RIZAL FANANY)

Menurut Adrian, Iurie telah melanggar pasal 78 ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Sebagai sanksi, pihak keimigrasian harus mendeportasi dan menangkan mantan pelatih Persib Bandung itu.

"Arcan Iurie dideportasi dari Indonesia pada 16 Juli 2021 menggunakan pesawat Turkis Airlines dan transit di Istanbul, kemudian melanjutkan ke Moldova," kata Adrian ditemui di Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang, Selasa (14/9/2021).

Selama ini, Iurie tinggal di Perumahan Graha, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, dan sering bolak-balik ke Bandung.

Baca Juga: Pelatih Persik Tertantang Bawa Yudha Febrian ke Jalan yang Benar

Pelatih 56 tahun itu hidup dengan mengandalkan dukungan biaya dari istrinya yang berkewarganegaraan Indonesia.

"Dia disponsori istrinya warga sini. Pernah disponsori PSSI juga," kata Adrian.

Untungnya, Iurie tidak mendapat larangan masuk ke Indonesia seumur hidup.

Meski dideportasi, mantan pelatih Cilegon United itu diizinkan untuk kembali ke Indonesia setelah enam bulan ke depan.

Iurie sendiri mengawali kariernya sebagai pelatih sepakbola di Indonesia dengan bergabung ke Persita Tangerang pada 1999.

Setelahnya, dia sempat berpindah-pindah klub mulai dari Persija Jakarta, Persib Bandung, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, hingga yang terakhir Cilegon United.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)