Ketua NOC Indonesia Tak Ingin Merah Putih Tersandera Hukuman WADA Terlalu Lama

By Fauzi Handoko Arif - Jumat, 8 Oktober 2021 | 20:37 WIB
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. (DOK. NOC INDONESIA)

Okto menambahkan saat ini pihak pemerintah perlu mencari solusi untuk mengatasi supaya bisa keluar dari sanksi WADA.

Pasalnya dalam waktu dekat, Indonesia akan terlibat sebagai tuan rumah ataupun peserta kejuaraan olahraga lintas negara.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menggelar tiga turnamen: Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals, di Bali mulai November.

Berbagai agenda multi event internasional juga menanti pada 2022, yakni Asian Indoor & Martial Art Games (10-20 Maret), SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September), Asian Youth Games (20-28 Desember).

Baca Juga: WADA Larang Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih dan Jadi Tuan Rumah

Ada pula single event Piala Asia FIBA 2021 yang digelar Juli 2022.

"Kita harus pikirkan bersama bagaimana agar agenda yang telah disusun National Federation ini tidak terganggu," ucap Okto.

"Apalagi atlet kita sudah menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Komite Olimpiade Indonesia akan membantu semaksimal mungkin apa yang bisa kami kerjakan dalam ranah kami."

"Namun, masalah ini harus ditanggapi dengan segera. Jangan sampai Indonesia tampil di multi event internasional seperti Rusia di Olimpiade 2020 Tokyo."

"Sebab, Merah putih adalah kebanggaan Indonesia dan bisa mengumandangkan Indonesia Raya di negeri orang itu menjadi kebanggaan tersendiri," tambahnya.

Rusia tampil di Olimpiade Tokyo tanpa menggunakan bendera negara, melain bendera Komite Olimpiade Rusia (NOC Rusia/ROC).

Hal ini dikarenakan Rusia menjalani sanksi doping yang dituduhkan didukung oleh negara.

Baca Juga: Mario Aji Dapat Wildcard di Moto3, Bakal Ada 2 Pembalap Indonesia dalam 1 Tim